kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RNI luncurkan varian baru gula putih


Selasa, 02 Juli 2013 / 16:07 WIB
RNI luncurkan varian baru gula putih
ILUSTRASI. Instagram app is seen on a smartphone in this illustration taken, July 13, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang agro industri, farmasi, perdagangan dan distribusi, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), meluncurkan produk gula ritel dengan nama Raja Gula.

Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI, mengatakan, kebutuhan akan gula jenis premium semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsumen kelas menengah. "Raja Gula ini jenisnya gula semi premium," ujar Ismed kepada wartawan saat peluncuran Raja Gula di kantornya, Selasa (2/7).

Dia bilang, Raja Gula akan dikemas dalam 7 ukuran kemasan, dari ukuran sachet, 250 gram, 500 gram, 1 kilo gram (kg), 5 kg, 10 kg, dan 50 kg. "Harganya yang 250 gram Rp 4.350 dan yang 1 kg Rp 13.800," ujar Ismet.

Ismed yakin Raja Gula dapat diterima di pasar karena telah bekerja sama dengan ritel Alfamart dan Giant. Dia juga bilang, RNI akan memasarkan melalui anak perusahaannya PT Rajawali Nusindo dengan distribusi ke 42 kantor cabangnya di seluruh Indonesia.

Ismed menambahkan, RNI akan fokus menjual gula untuk konsumsi ritel dibanding ukuran karungan (bulk). Dia bilang, dari total produksi gula RNI sebanyak 170.000 ton per tahun, sekitar 140.000 ton dipasarkan dengan kemasan ritel dan 30.000 ton sisanya dijual dalam bentuk bulk.

Ismed menambahkan, dari produksi gula RNI sebanyak 170.000 ton per tahun tadi, 90.000 untuk produksi gula semi premium, 50.000 untuk produksi gula premium dan 30.000 untuk produksi gula yang dijual dalam bentuk karungan (ukuran 30 kg).

Perusahaan pelat merah ini juga sudah merencanakan akan meluncurkan produk gula premium. Menurut Ismed, gula premium tersebut akan mempunyai incumsa (tingkat putih gula) sebesar 90%.

Sementara incumsa yang diproduksi sebelumnya masih 120%. “Semakin kecil persentase incumsanya, semakin bagus," jelas Ismed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×