kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rolls-Royce Kenalkan Pengembangan Dua Lini Bisnis Baru dan Target Bebas Emisi 2050


Selasa, 18 Oktober 2022 / 20:17 WIB
Rolls-Royce Kenalkan Pengembangan Dua Lini Bisnis Baru dan Target Bebas Emisi 2050
ILUSTRASI. Rolls-Royce mengenalkan dua lini bisnis baru memantapkan komitmen untuk mencapai target zero emisi pada 2050


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan berbasis teknologi, Rolls-Royce mengenalkan dua lini bisnis baru memantapkan komitmen untuk mencapai target zero emisi pada 2050 mendatang.

Presiden Rolls-Royce SE Asia, Pacific & South Korea, Bicky Bhangu menjabarkan pengembangan dua lini bisnis ini antara lain adalah elektrifikasi dan Rolls-Royce Small Modular Reactor (SMR).

"Pengembangan sistem tenaga listrik ini dilakukan untuk berbagai kebutuhan tenaga kelistrikan. Kami menciptakan sistem terintegrasi untuk energi dan kontrol kebangkitan listrik serta elemen kompleks lainnya," jelasnya saat ditemui di Goethe House, Jakarta, Selasa (18/10).

Baca Juga: Kejar Target Pengurangan Emisi GRK 29%, Begini Strategi Kementerian ESDM

Lebih jauh Bicky menjelaskan mengenai teknologi SMR yang telah digunakan sejak tahun 1960 di Inggris. Awalnya teknologi ini, digunakan untuk mentenagai kapal-kapal selam laut Kerajaan Inggris. Sekarang, pihaknya ingin lebih mengembangkan implementasinya di daratan sebagai pembangkit listrik.

Ia menyebutkan, SMR bukanlah pembangkit listrik biasa sebab memiliki sifat modular. Dengan sifatnya ini, besarannya dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.

"SMR kami kembangkan sebagai langkah untuk menetapkan saya saing di supply chain. Butuh waktu sekitar 500 hari untuk membangunnya dan ini bisa membangkitkan listrik sebesar 450 Mega Watt," sambungnya.

Selain dua lini bisnis baru ini, Rolls-Royce juga akan memperkuat tiga lini bisnis yang telah ada, yaitu penerbangan sipil, pembangkit listrik dan pertahanan.

Pada segmen penerbangan sipil, Rolls-Royce fokus mentenagai pesawat white body atau pesawat berbadan besar yang saat ini pangsa pasarnya sebesar 50%. Rolls-Royce fokus menciptakan solusi ketenagalistrikan atau mesin yang berkelanjutan dan kompleks.

Pada lini pembangkit listrik, Rolls-Royce berusaha menciptakan produk dan solusi di bawah merk MTU di Jerman. Lalu, di segmen pertahanan, mereka mengakui menjadi salah satu pemimpin pasar yang memberikan tenaga pada pesawat, baik pesawat besar atau pesawat patroli.

Baca Juga: Kementerian BUMN Dukung Upaya PLN Kurangi Emisi Karbon

Bicky juga menegaskan rencana Perusahaan untuk mencapai target nol emisi karbon pada 2050. Hal ini dilakukan melalui produk teknologi yang akan dihasilkannya untuk mengurangi pemakaian minyak atau fossil fuel.

"Rolls-Royce juga ingin menjadi pemimpin di sektor ini, karena sudah banyak momentum yang membahas hal ini. Banyak negara dan korporasi yang berkomitmen mencapai target zero net emission. Kami sudah berikan komitmen yang kuat kepada para investor dan stakeholder agar produk kami bisa mencapai hal tersebut pada 2050," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×