kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ruas jalan tol JORR tersambung tahun depan


Sabtu, 14 Desember 2013 / 09:04 WIB
Ruas jalan tol JORR tersambung tahun depan
ILUSTRASI. Jinxed at First merupakan drama Korea bergenre romantis terbaru yang masih on going hingga saat ini dan ceritanya diangkat dari webtoon romantis juga.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Sempat tertunda akibat lahan yang belum bebas, PT Jakarta Marga Jaya bertekad menyelesaikan pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2,07 kilometer (km) (JORR W2) Utara paket 4, antara Ciledug-Ulujami sepanjang 2 km. Perusahaan ini menargetkan proyek tersebut bisa kelar di semester satu 2014.

Ngurah Wirawan, Direktur PT Jakarta Marga Jaya menyatakan, pembebasan lahan di wilayah tersebut sudah hampir tuntas. "Hanya tinggal sedikit lagi yang belum dibebaskan, sekitar 20 bidang tanah. Pekan lalu, 1,8 hektare (ha) tanah di Petukangan dengan bantuan Pemda sudah dibebaskan," kata dia saat peninjauan tol JORR W2 Utara, Jumat (13/12).

Perusahaan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini ini telah menyelesaikan pembangunan jalan tol JORR W2 Utara dari Kebon Jeruk-Ciledug. Panjang tol yang telah selesai dibangun mencapai 5,8km. Ngurah bilang, tol baru ini secara prinsip sudah siap dipakai.

Hanya saja, otoritas yang bisa menentukan kapan ruas jalan tol ini bisa beroperasi. "Kewenangan ada di Kementrian Pekerjaan Umum (PU). Kami telah melaporkan bahwa tol JORR W2 dari Kebon Jeruk-Ciledug sudah beres 100%," timpalnya.

Malah, anak usaha PT Jakarta Propertindo ini telah menyampaikan kepada pemerintah agar jalan tol JORR W2 memiliki tarif yang sama seperti jalan tol JORR lainnya, yaitu sebesar Rp 8.500. Namun, lagi-lagi menurut Nguyan keputusan tarif tetap ada di pemerintah.

Yang jelas, Nguyan optimistis kehadiran tol JORR W2 yang sudah siap beroperasi ini bakal menyedot sebanyak 120.000 kendaraan per hari. Jika dikenakan tarif Rp 8.500, maka perusahaan ini mampu meraup pendapatan sebesar Rp 1,02 miliar per hari.

Proyek jalan tol JORR W2 Utara ini dimulai November 2011. Ruas jalan tol yang memiliki panjang 7,67 km ini menghubungkan Kebon Jeruk-Ulujami.
Proyek pembangunan ini dibagi kedalam empat paket. Paket 1, Kebon Jeruk-Meruya Selatan. Lantas paket 2, Meruya Selatan-Joglo, paket 3, Joglo-Ciledug. Dan paket 4, Ciledug-Ulujami.

Pengerjaan paket 1 oleh Wijaya Karya. Lantas paket 2, Adhi Karya. Kemudian paket 3 oleh Waskita Karya. Dan paket 4 oleh Jaya Konstruksi. Adapun paket 1 sampai paket 3 sudah beres. Tinggal paket 4 yang ditargetkan selesai Juni 2014.

Sekedar informasi, dalam mengerjakan proyek ini, PT Jakarta Marga Jaya bekerja sama dengan PT Jasa Marga Tbk. Komposisinya Jasa Marga memegang saham 65% dan Jakarta Marga Jaya 35%. Adapun, yang mengerjakan proyek ini adalah anak usaha Jasa Marga, PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ).

Investasi yang dibutuhkan untuk proyek JORR W2 Utara mencapai Rp 2,23 triliun. Nguyen merinci, sebanyak Rp 400 miliar berasal dari Jasa Marga, Rp 200 miliar dari Jakarta Marga Jaya, sisanya Rp 1,63 triliun adalah pinjaman perbankan. "Dari Bank Mandiri dan Bank DKI," ucapnya.

Kehadiran tol JORR W2 Utara ini diproyeksi bakal menurunkan kepadatan lalu lintas tol dalam kota Jakarta sebanyak 20%. Lantaran tol ini bisa memecah lalu lintas yang saat ini menumpuk di dalam kota Jakarta.

Secara operasional jalan tol ini akan menghubungkan Jalan Tol Jakarta-Tangerang dengan JORR ke arah Selatan dan Timur. Sehingga jalan tol ini akan memperlancar arus lalu lintas dari arah Bogor, Jagorawi ke arah Tangeran, Merak dan sebaliknya.

Juga untuk lalu lintas dari arah Cikampek yang akan menuju ke Tangerang, Merak tidak perlu melalui jalan tol dalam kota Jakarta yang saat ini sangat padat. "Dengan begitu, kemacetan selama ini yang terjadi di Cawang dan Tomang bisa dikurangi, karena kendaraan tidak perlu melewati jalan tol dalam kota. Tol ini juga menjadi salah satu alternatif menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta," papar Nguyen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×