Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor energi, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melaporkan adanya penurunan laba bersih hingga 69% periode kuartal III-2025.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, laba bersih MEDC periode sembilan bulan pertama tahun ini adalah sebesar US$ 86 juta, atau turun turun 69% laba periode sama tahun lalu sebesar US$ 273 juta.
Anjloknya laba karena penurunan kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN), dari sebelumnya menyumbang laba sebesar US$ 129 juta pada 2024 menjadi rugi US$ 37 juta pada 2025.
"Akibat adanya tantangan peningkatan kapasitas smelter dan larangan ekspor konsentrat sejak awal tahun," ungkap Perseroan dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (02/11/2025).
Dalam catatan, produksi tembaga AMMN periode sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 144,6 juta pon (Mlbs) dan produksi emas 75,6 ribu ons (Koz).
Baca Juga: Medco Energi Akuisisi Blok Sakakemang dan South Sakakemang senilai US$90 Juta
Sedangkan, poduksi katoda tembaga 41.052 ton dan produksi emas murni (refined gold) 44.792 ons.
Asal tahu saja, MEDC memiliki 20,92% saham AMMN. Dengan porsi ini, MEDC menanggung kerugian AMMN sebesar US$37,35 juta.
Selain itu, perseroan menyebut adanya koreksi pada harga minyak yang lebih rendah dan pengeluaran eksplorasi dry hole.
Dari segi pendapatan MEDC mengalami koreksi 1,12% year on year (yoy) menjadi US$ 1,76 miliar hingga kuartal III-2025. Sedangkan per kuartal III-2024, pendapatan MEDC tercatat sebesar US$ 1,78 miliar.
Adapun di sektor migas, produksi sembilan bulan mencapai 150 mboepd, sedikit lebih rendah dibanding periode sama tahun 2024 karena permintaan gas ke Singapura yang melemah dan perawatan terencana di Senoro.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Capai Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Migas Forel
"Komposisi produksi terdiri dari 28% minyak dan 72% gas," ungkap manajemen.
Medco juga telah melaporkan produksi pertama dari Proyek Terubuk Well Head Platform (WHP) M di Blok B Laut Natuna Selatan yang dimulai pada 25 Juli lalu, yang menambah kapasitas hingga 6.600 bopd minyak dan 60 mmscfd gas.
Sektor ketenagalistrikan juga menyumbang penjualan sebesar 3.188 GWh, naik 8% dari tahun sebelumnya, dengan 25% berasal dari energi terbarukan.
Baca Juga: Laba Tergerus, Medco (MEDC) Tunggu Operasi Smelter Bareng Amman Mineral (AMMN)
"Produksi listrik kuartal ketiga tumbuh 6%, berkat kontribusi dari IPP terbarukan baru di Ijen dan Bali Timur, serta
peningkatan kinerja Sarulla," ungkap manajemen.
Meski begitu, Direktur Utama Hilmi Panigoro mengatakan, perseroan akan tetap melalukan program pembelian kembali saham dan peningkatan pembayaran dividen.
“Kepercayaan kami terhadap nilai inti bisnis kami tercermin dari program pembelian kembali saham dan peningkatan pembayaran dividen," ungkap Hilmi.
Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi, Medco Energi (MEDC) Kurangi Konsumsi Bahan Bakar Gas
Selanjutnya: PT SMI Berikan Pembiayaan ke Pemkab Badung Rp 2,83 Triliun untuk Proyek Jalan
Menarik Dibaca: 7.500 Pelari Ramaikan PLN Electric Run 2025, Kurangi Emisi dari Setiap Langkah Lari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













