Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digitalisasi menjadi andalan di kala pandemi. Sudah enam tahun Kawan Lama Group mempersiapkan Rupa-rupa.com. Ini adalah unit bisnis yang berfokus pada e-commerce di segmen ritel.
Ruparupa.com mencoba memberikan pengalaman berbelanja berbeda kepada setiap pelanggan. Termasuk secara omnichannel, yakni gabungan pengalaman offline dan onine,” terang Chief Technology Officer, Ruparupa.com, Ronny Winoto., dalam pemaparan daring, Rabu (4/8).
Bagi pelanggan yang memilih mengambil barang sendiri di toko, salah satu metode pembelanjaan yang tersedia di Ruparupa.com adalah STOPS (Store Pickup Services). Melalui layanan ini, pelanggan yang hendak membeli barang, dapat terlebih dulu memilih barang di laman web Ruparupa.com. Pada saat mereka tiba di toko, pelanggan cukup menyebutkan nomor pesanan serta kode verifikasi yang sebelumnya telah dikirimkan melalui email untuk menuntaskan transaksi.
Sebagai pendukung infrastruktur teknologi, Ruparupa.com, mengandalkan komputasi awan atau cloud dari Amazon Web Service (AWS) sebagai solusinya.
Fitur di cloud AWS telah membantu bisnis Ruparupa.com mengatasi transaksi pelanggan yang meningkat pesat, Termasuk lonjakan-lonjakan fluktuatif yang sering terjadi di masa pandemi ini tanpa bisa diduga kejadiannya.
Lima kategori produk dengan permintaan tertinggi selama pandemi di Ruparupa.com adalah kategori produk kesehatan, olahraga, peralatan memasak, furniture dan produk-produk untuk mendukung hobi.
"Transaksi Oxymeter, konsentrator oksigen, termometer, masker dan lain-lain semakin melonjak ketika diterapkan PPKM Darurat. Jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, terjadi lonjakan transaksi sebesar 115%,” ujar Ronny.
Produk-produk lain yang mengalami lonjakan transaksi signifikan di Ruparupa.com adalah meja dan kursi kantor, serta rak dan barang-barang elektronik untuk kebutuhan kantor. Banyak pelanggan yang membutuhkan produk-produk tersebut untuk keperluan bekerja dari rumah. Selama era work from home, transaksi atas produk-produk tersebut tercatat mengalami lonjakan hingga 152%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News