kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusunawa Pasar Rumput dan Pasar Minggu tunggu izin


Kamis, 16 Januari 2014 / 15:20 WIB
Rusunawa Pasar Rumput dan Pasar Minggu tunggu izin
ILUSTRASI. Alat berat di proyek jalan tol Cinere- Jagorawi, Depok, Jawa Barat, Senin (9/8). KONTAN/Baihaki/9/8/2021


Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz berjanji bahwa proyek rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) bagi warga bantaran sungai Ciliwung di dua lokasi, yakni Pasar Rumput dan Pasar Minggu akan dibangun tahun ini.

"Rencana memang tahun 2013 lalu, tapi mundur jadi tahun ini karena anggarannya "dibintangi" oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sehingga tak bisa cair," ujar Djan, Kamis (16/1).

Menurutnya pada anggaran tahun 2014 sebesar Rp 1,5 triliun untuk proyek tersebut sudah tak ada masalah lagi dan siap digunakan.

Namun, Djan menyatakan belum bisa mengambil keputusan kapan Rusunawa berbentuk tower itu akan di-groundbreaking. Pasalnya, hingga kini izin mengenai penggunaan tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tersebut belum juga keluar.

"Cepat lambatnya tergantung izin dari Pemprov DKI. Tapi yang pasti anggarannya siap dan kami harap secepatnya," ujarnya.

Izin yang dimaksudkan Djan adalah kepastian bahwa tanah yang akan dibangun untuk Rusunawa itu adalah tanah yang sudah bebas dan tidak dikuasai perusahaan manapun. Pasalnya, Pasar Rumput dan Pasar Minggu saat ini masih menjadi pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya.

Seperti diketahui, pembangunan Rusunawa ini adalah upaya untuk merelokasi pemukiman kumuh di sepanjang daerah sungai Ciliwung. Nantinya, Rusunawa tersebut dibangun 24 lantai.

Rusunawa di dua titik itu memiliki kapasitas 6.400 unit. Jumlah itu terdiri dari 3.200 dari tiga tower Rusunawa di Pasar Minggu sebanyak tiga tower dan 3.200 dari tiga tower Rusunawa di Pasar Rumput.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×