kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.829   1,00   0,01%
  • IDX 6.427   27,14   0,42%
  • KOMPAS100 924   6,13   0,67%
  • LQ45 722   4,42   0,62%
  • ISSI 204   1,90   0,94%
  • IDX30 375   1,32   0,35%
  • IDXHIDIV20 454   0,61   0,14%
  • IDX80 105   0,90   0,87%
  • IDXV30 111   0,77   0,69%
  • IDXQ30 123   0,30   0,25%

Rute langsung Indonesia ke Rusia masih dikaji


Kamis, 27 Februari 2014 / 15:00 WIB
Rute langsung Indonesia ke Rusia masih dikaji
ILUSTRASI. Perdagangan saham di sebuah kantor sekuritas.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Perhubungan, Evert Ernest Mangindaan mengaku masih mempertimbangkan rencana pemerintah membuat rute penerbangan langsung (direct flight) dari Indonesia langsung ke Rusia.

"Belum bisa jika rute itu di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) karena saat ini kapasitasnya masih penuh," ujar Mangindaan, Kamis (26/2).

Menurutnya saat ini banyak negara yang tertarik untuk membuat rute penerbangan langsung dari negara mereka ke Indonesia, terutama untuk pariwisata.

Ia menyatakan kalau Bandara Soetta kapasitasnya bertambah, maka pemerintah akan langsung menyetujui rencana ini.

Mangindaan mengaku khawatir jika rute itu dibuka sekarang bakal ada protes dan keluhan dari maskapai lain, karena sejauh ini pemerintah masih menunda izin pembukaan rute baru sambil menunggu perbaikan di Soetta.

"Rencana ini sudah ke Kementerian Perhubungan dan kami bilang mohon kesabaran, karena kami sedang mencoba memperbaiki Soetta dulu. Mungkin tahun depan bisa disetujui rute ini," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah melalui PT Garuda Indonesia segera menetapkan rute penerbangan langsung dari Indonesia ke Rusia.

Hatta mengaku telah mendapat informasi dari pihak Garuda, terkait rencana tersebut. "Saya ingin menjelaskan penerbangan langsung, pihak Garuda konfirmasi penerbangan langsung ke Rusia," tutur Hatta, usai memimpin Sidang Komisi Bersama Indonesia-Rusia Ke 9, Selasa (25/2) lalu.

Kebijakan tersebut merupakan tanggapan atas tingginya jumlah wisatawan Rusia setiap tahunnya yang berkunjung ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×