Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) menyambut baik penerapan pajak karbon yang akan ditetapkan pemerintah, sebagai upaya dalam mengurangi emisi dan efek gas rumah kaca.
Seiring dengan penerapan kebijakan tersebut, INOV terus mengoptimalkan upaya pengurangan emisi salah satunya dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk kebutuhan operasional pabrik.
"Kami juga secara serius terus berupaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasioal INOV. Salah satunya kami telah melakukan peralihan penggunaan bahan bakar yaitu dengan menggunakan cangkang sawit yang ramah terhadap lingkungan," ungkap Direktur INOV Victor Choi, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id hari ini.
Lebih lanjut Victor menjelaskan bahwa asap pembakaran dari cangkang sawit lebih ramah lingkungan, karena limbah sisa pembakaran tidak termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Tak hanya itu, sisa pembakaran cangkang sawit bisa dimanfaatkan untuk media tanam (pupuk) dan pengurukan tanah, serta pengelolaan limbah sisa pembakaran cangkang sawit juga bebas biaya, kemudian pembakaran dengan menggunakan cangkang sawit tidak memerlukan bahan bakar pendukung karena panas yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan proses produksi.
Baca Juga: Penjualan geotextile ke Qatar turut mendorong kinerja Inocycle Technology (INOV)
Di samping itu, sejak tahun 2019, INOV telah mengundang Planet Mark yang merupakan lembaga international untuk melakukan pengukuran emisi karbon yang dihasilkan dari energi yang digunakan.
Berdasarkan hasil pengukuran Planet Mark pada tahun 2019, total emisi karbon yang dihasilkan INOV adalah sebesar 20.275,7 tCO2e (tonnes of carbon dioxide equivalent). Namun, pada tahun 2020 INOV berhasil menurunkan total emisi karbon menjadi 19.699,6 tCO2e atau berkurang sebesar 2,8% untuk periode selama satu tahun.
"Ditargetkan pada tahun 2021 INOV dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 2,5% dari total karbon di tahun 2020," sambungnya.
Menurut Victor, setiap tahunnya INOV mengolah lebih dari 3 miliar sampah botol plastik di Indonesia, dan memproduksi lebih dari 3.000 ton serat ramah lingkungan per bulannya.
Diharapkan dengan upaya yang sudah dijalankan, INOV dapat terus memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon serta efek gas rumah kaca di Indonesia. "Dengan adanya kebijakan pajak karbon ini, akan semakin membangkitkan semangat kami dalam menghemat energi dan mengurangi emisi dalam operasional INOV,” tutup Victor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News