kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sambut wisatawan, desa wisata siapkan fasilitas protokol kesehatan


Jumat, 30 Oktober 2020 / 16:14 WIB
Sambut wisatawan, desa wisata siapkan fasilitas protokol kesehatan
ILUSTRASI. Instagram?Desa Wisata Cibuntu


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

Saat kondisi normal, biasanya pendapatan Umbul Ponggok ialah Rp 800 juta per bulan. Namun lantaran kondisi pandemi di sisa akhir tahun 2020 ini, pemerintah desa menargetkan Umbul Ponggok mampu berkontribusi Rp 450 juta untuk pendapatan asli desa (PADes). "Baru soft launching, pada 27 Oktober itu ada 150 pengunjung. Dari luar kota ada dari Majalengka, Jawa Barat. Kami juga baru promo lagi ini," ujar Suyantoko.

Desa wisata lainnya ialah Desa Wisata Tanalum, Purbalingga, Jawa Tengah. Desa wisata yang mengunggulkan wisata alamnya yaitu curug ini sudah lebih dulu buka pada akhir Juli 2020 lalu. Namun, meski sudah tiga bulan buka Mohamad Nur Fatah Ketua Pokdarwis Argo Wisata Lestari Desa Tanalum menyebut, wisatawan belum nampak memuncak seperti saat sebelum pandemi.

"Pengujung sebelum pandemi 50-100 orang fluktuatif, kalau liburan 100 orang lebih biasanya ramai pas libur lebaran puasa. Tiket masuk kita hanya Rp 5.000," kata Fatah.

Baca Juga: Kisah sukses Taiwan lawan pandemi, 200 hari tanpa kasus virus corona lokal

Lantaran tutup hampir 4 bulan, Desa Wisata Tanalum disebut Fatah memiliki potensi kerugian Rp 15 juta. Jumlah tersebut dijelaskan Fatah baru dihitung dari pendapatan tiket masuk. Adapun dalam setahun pendapatan Desa Wisata Tanalum mencapai Rp 100 juta lebih.

Selama ini sumber pendapatan mayoritas Desa Wisata Tanalum berasal dari paket wisata yang ditawarkan ke wisatawan. Paket wisata berupa river tubing dan repling. Biasanya untuk paket wisata river tubing dipatok Rp 75.000 per orang belum termasuk fasilitas makan, dan repling Rp 100.000 per orang dengan minimal 10 peserta.

"Biasanya yang paket wisata itu rame sama instansi pemerintah, perusahaan, kelompok atau komunitas. Satu instansi paket wisata di-booking ada yang sampai Rp 40 juta, tapi kan ini karena pandemi jadi sepi," ungkap Fatah.

Perihal pelaksanaan protokol kesehatan Fatah menerangkan, setiap pengunjung diwajibkan memakai masker dan cuci tangan. Adapun untuk jaga jarak, lantaran Desa Wisata Tanalum merupakan wisata alam jadi Fatah menjamin area disana cukup luas bagi wisatawan untuk melakukan jaga jarak.

Baca Juga: Sejumlah sektor berharap perbaikan dari liburan panjang akhir pekan ini

Mengenai berapa banyak biaya operasional yang dirogoh untuk fasilitas tambahan disana, Fatah menyebut Desa Wisata Tanalum mendapatkan anggaran dari desa. Namun sayang, jumlah anggaran tersebut tak disampaikan Fatah. "Tempat cuci tangan kita manfaatkan galon bekas lalu paling beli sabun cuci tangan seperti itu sih. Kemudian masker, face shield, dan plastik pembatas di loket. Tapi petugas kita juga cuma ada 3 orang. SDM masih kurang karena pemudanya pada memilih merantau mungkin ya," jelas Fatah.

Baik Suyantoko dan Fatah sama-sama berharap agar pandemi lekas usai Dan semua dapat kembali seperti semula terutama sektor pariwisata. Keduanya juga meyakinkan bahwa wisatawan yang ingin berkunjung, pasti dijamin kebersihan dan keamanannya.

Di luar upaya pengelolaan desa wisata dalam memberikan fasilitas protokol kesehatan, Suyantoko dan Fatah juga menekankan pentingnya bagi wisatawan untuk disiplin dalam menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 saat berwisata.

Selanjutnya: ​Keunikan Pulau Bungin, pulau terpadat di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×