kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Samindo Resources (MYOH) Bidik Pendapatan US$ 155,7 Juta pada 2022


Minggu, 27 Maret 2022 / 17:57 WIB
Samindo Resources (MYOH) Bidik Pendapatan US$ 155,7 Juta pada 2022


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk ( MYOH) mencatatkan kinerja yang apik pada sisi bottom line sepanjang tahun 2021 lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan yang dirilis pekan lalu, emiten kontraktor jasa pertambangan ini berhasil membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 26,92 juta di tahun 2021, naik 19,62% jika dibandingkan dengan raihan laba bersih MYOH di tahun 2020 yang sebesar US$  22,50 juta.

Pertumbuhan laba itu didapat saat pendapatan MYOH mengalami penurunan. Tercatat, pendapatan MYOH turun 7,38% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula US$ 173,47 juta di tahun 2020 menjadi US$ 160,66 juta di tahun 2021.

Kepala Hubungan Investor MYOH, Ahmad Zaki Natsir menjelaskan, penurunan pendapatan disebabkan oleh adanya pengurangan volume pemindahan batuan penutup (overburden removal) dari panduan semula. 

Baca Juga: Pendapatan dan Laba AKR Corporindo (AKRA) Kompak Naik Tahun Lalu, Ini Pemicunya

Meski begitu, MYOH berstrategi melakukan sejumlah upaya efisiensi. Beberapa contoh langkah konkretnya seperti dengan menekan kecelakaan kerja.

“Imbasnya pemakaian spare part dapat dihemat, waktu standby juga dapat dikurangi, jadi konsumsi bahan bakar juga dapat ditekan. Lalu sejak tahun lalu kami juga sudah mulai mengurangi pemeliharaan alat berat melalui pihak ketiga, tahun ini kami terus tingkatkan porsi pemeliharaan mandiri, jadi biaya pemeliharaan kepada pihak ketiga dapat ditekan,” terang Zaki kepada Kontan.co.id (25/3).

Mengintip laporan keuangan MYOH, biaya pokok pendapatan MYOH turun 12,62% yoy menjadi US$ 120,18 juta di tahun 2021. Sebelumnya, biaya pokok pendapatan MYOH mencapai US$ 137,54 juta di tahun 2020.

Sementara itu, biaya umum dan administrasi serta biaya keuangan MYOH kompak naik. Tercatat, beban umum dan administrasi MYOH naik 5,20% yoy dari semula US$ 7,55 juta di tahun 2020 menjadi US% 7,95 juta di tahun 2021. Sementara itu, biaya keuangan MYOH naik 14,15% yoy dari semula US$ 39.333 di tahun 2020 menjadi US$ 44.902 di tahun 2021.

Baca Juga: Naik 20%, AKR Corporindo (AKRA) Cetak Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun Lalu

Zaki berujar, MYOH optimistis bahwa industri batubara secara keseluruhan memiliki prospek yang baik di tahun 2022. MYOH berpandangan, transformasi energi ke arah energi baru terbarukan (EBT) masih memerlukan waktu, sehingga negara-negara yang mengalami krisis energi pada akhirnya masih akan menggunakan batubara.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×