kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampoerna dan Inti Graha Human Capital rangkul pelaku UKM di Jabodetabek


Selasa, 18 Desember 2018 / 20:15 WIB
Sampoerna dan Inti Graha Human Capital rangkul pelaku UKM di Jabodetabek
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Peluang UMKM & Perbaikan Ketimpangan


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi industri retail di Indonesia terus berubah secara cepat. Perubahan ini penting untuk dihadapi dan diantisipasi agar para peretail tradisional dapat berkinerja baik dan bertahan. Tantangan-tantangan ini perlahan mulai memberikan dampak dan mutlak menjadi pekerjaan rumah bagi berbagai pihak termasuk pemerintah juga pihak swasta.   

Menyadari pentingnya kolaborasi dalam memberdayakan pelaku retail tradisional agar dapat beradaptasi dan berkembang di era baru ini, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) bersama Inti Graha Human Capital (IGHC) menyelenggarakan seminar bertajuk How to Sustain in Disruptive Era hari ini, Selasa 18 Desember 2018 di SMESCO Building  Jakarta Selatan. 

Seminar retail ini merangkul lebih dari 600 pelaku UKM di wilayah Jabodetabek, khususnya pelaku retail tradisional yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC) di Jakarta. Era digital menuntut semua pelaku usaha untuk kreatif dan inovatif. Ada yang siap, tapi pasti ada juga yang belum siap dengan perubahan ini.

"Tugas kita sebagai pemangku kepentingan industri adalah bersama-sama memberdayakan para pelaku UKM, khususnya retail tradisional, melalui pembekalan ilmu dan pengembangan kapabilitas," ujar Chandra Gregorius, Certified Professional Coach dari IGHC, Selasa (18/12).

Hadir sebagai salah satu pembicara dalam seminar ini adalah Joko Fitra, pemilik toko SRC asal Kebumen, Jawa Tengah yang telah sukses membangun usahanya. Ia menyambut baik kolaborasi lintas pemangku kepentingan demi mencapai tujuan bersama yakni mempersiapkan retail tradisional dalam menghadapi tantangan zaman, khususnya terkait persaingan ketat dengan sektor retail modern. 

Semangat #AyoBerubah yang diangkat dalam diskusi sangat menginspirasi kami para pelaku retail tradisional. Kami yakin melalui strategi dan pembinaan yang tepat, usaha kami bisa bertahan, bahkan bertumbuh secara positif, Ujar Joko Fitra.

Pembangunan kapabilitas menjadi kunci sukses program pemberdayaan UKM secara berkelanjutan dan sebagai salah satu mitra UKM Indonesia dalam pengembangan usaha, Sampoerna telah merintis program SRC selama lebih dari sepuluh tahun. Di tahun 2018, lebih dari 60.000 toko retail tradisional dari Sabang hingga Merauke sudah bergabung menjadi anggota.

Menurut Henny Susanto, Kepala Urusan Pengembangan Bisnis Komersial Sampoerna, peran pihak swasta adalah kunci dalam pendampingan bagi para pelaku UKM untuk memiliki daya saing tangguh di era disruptive seperti saat ini. 

Dengan semangat #AyoBerubah lebih dari 400 anggota SRC pilihan yang berasal dari kawasan DKI Jakarta hadir berpartisipasi dalam seminar hari ini. Tidak hanya memperoleh pengetahuan kewirausahaan baru, mereka diharapkan mampu mengembangkan usahanya dan bertahan di masa datang.

Untuk itu, Sampoerna mengajak para anggota SRC untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya dari seminar ini khususnya memperoleh ilmu dan bekal dalam memastikan keberlangsungan usaha mereka. "Harapan kami,  apa yang dilakukan Sampoerna dapat menggali potensi para pelaku UKM Indonesia," ujar Henny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×