kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Sandi: Bangun infrastruktur butuh revolusi mental


Rabu, 03 September 2014 / 13:10 WIB
Sandi: Bangun infrastruktur butuh revolusi mental
ILUSTRASI. Kata-kata minta maaf sebelum puasa.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pengusaha yang juga pendiri PT Saratoga Investama Sedaya, Sandiaga Uno menjelaskan negara butuh revolusi mental yang menjadi visi misi presiden terpilih Jokowi. Menurut Sandiaga revolusi mental bisa membantu negara membangun infrastruktur.

"Kita bicara infrastruktur adalah revolusi mental, kalau nggak ada revolusi mental nggak jalan," ujar Sandiaga di Refleksi Tiga Tahun MP3EI, Rabu (3/9).

Sandiaga memaparkan bahwa banyak proyek infrastruktur yang mangkrak karena kurangnya disiplin para pengembang. Selain itu baik dari pemerintah dan swasta kurang kesadaran pentingnya infrastruktur di dalam negeri.

"Indonesia menggagas infrastructure summit, tapi sampai hari ini banyak sekali yang nggak jalan," jelas Sandiaga.

Sandiaga pun heran dengan sikap pemerintah dan swasta dalam mengembangkan infrastruktur di dalam negeri. Pasalnya Sandiaga melihat sumber daya alam yang dimiliki dalam negeri sudah mencukupi untuk pembangunan infrastruktur.

"Apa yang terjadi fenomena sangat janggal, kita punya potensi semua di dunia sda, geothermal, tapi kita kurang listrik, hydro harusnya kita bisa hasilkan listrik," papar Sandiaga. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×