Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BALI. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) semakin gencar menyalurkan pendanaan ke sektor ketenagalistrikan, khususnya untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur Reynaldi Hermansjah menjelaskan, sektor ketenagalistrikan merupakan salah satu dari tiga sektor utama yang paling besar mendapatkan pinjaman dari SMI.
“Tiga sektor utama kami jalan tol, multisektor, dan ketenagalistrikan,” ujarnya saat Media Gathering di Bali, Selasa (10/12).
Baca Juga: PLN Pasang Target, 35% Sumber Listrik dari Energi Terbarukan di Tahun 2034
Hingga September 2024, SMI telah membiayai 78 proyek berhubungan dengan iklim dengan komitmen kumulatif senilai Rp 27,95 triliun dan nilai proyek senilai Rp 145,2 triliun.
Beberapa proyek energi terbarukan ialah, 32 Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), 6 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), 5 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTA), 2 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 2 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Dengan demikian, pihaknya mengklaim dapat menghindari total potensi emisi GRK 6,84 juta ton CO2 ekuivalen.
Baca Juga: Bahan Bakar Fosil Masih Dominan, Energi Terbarukan Harus Digenjot 10 Kali Lipat
Langkah SMI lainnya di sektor ketenagalistikan ialah, secara khusus ditunjuk sebagai country platform skema pendanaan energi transition mechanism (ETM) pada 2022.
Saat ini proyek yang sedang berjalan ialah pemensiunan dini PLTU Cirebon 1. Nantinya SMI akan membayarkan nilai ekuitas pembangkit yang dipangkas umurnya. Namun sayang, Reynaldi belum bisa membeberkan nilai ekuitas yang akan dibayarkannya.
“Prosesnya belum final jadi saya mungkin belum bisa memberitahukan angka-angka teknis,” tandasnya.
Tidak hanya itu, SMI juga memiliki proyek SDG Indonesia One. Perusahaan pelat merah ini diberikan kepercayaan oleh institusi donor dari luar negeri yang mau melaksanakan proyek di Indonesia.
Baca Juga: Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Optimistis Raup Laba Rp 2,1 Triliun di Tahun 2024
SMI sudah bekerja sama dengan 37 mitra yakni organisasi internasional, multilateral, bilateral, bank pembangunan, bank komersial, pemerintah, korporasi, hingga filantropi.
“Kami diberikan kepercayaan untuk menyalurkan dana pembangunan infrastruktur. Proyek yang sedang on going ialah EBT, pengelolaan sampah, perairan, dan juga kesehatan,” ujarnya.
Selain menggarap EBT, ke depannya Reynaldi biilang tidak menutup kemungkinan akan memberikan pembiayaan pada energi baru seperti nuklir.
Menurutnya, itu semua tergantung pada analisa terhadap pembangkit itu. Katanya Kalau sudah ada pengkajian dari sisi teknis, due diligence, dan sebagainya, kemudian proyeknya layak dan memungkinkan, SMI tidak menutup kemungkinan akan mendanai proyek itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News