Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen pupuk non subsidi, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) yakin mampu meraih kinerja lebih baik pada tahun ini. Salah satunya didukung dari tingginya kebutuhan pupuk di dalam negeri.
Berdasarkan data perusahaan di tahun 2022 lalu, kebutuhan pupuk non subsidi nasional mencapai 20,14 juta ton, atau lebih tinggi dari tahun 2021 yakni sebesar 19,56 juta ton. Kebutuhan pupuk non subsidi diprediksi akan kembali meningkat pada tahun-tahun mendatang termasuk tahun 2024 ini.
Untuk memenuhi permintaan, SAMF tahun ini akan memproduksi pupuk hingga 900.000 ton. Angka ini lebih tinggi dari kapasitas produksi tahun lalu yang berada di angka sekitar 700.000 ton.
“Tahun ini kita targetkan produksi 900.000 ton jenis pupuk majemuk NPK,” ungkap Direktur Utama Saraswanti Anugerah Makmur Yahya Taufik saat dihubungi Kontan, Jumat (15/3).
Baca Juga: Tahun Ini, Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Targetkan Penjualan Rp 4,7 Triliun
Yahya menambahkan, hingga kini mayoritas konsumen SAMF berasal dari perkebunan kelapa sawit. Menurutnya dengan kebutuhan crude palm oil (CPO) yang makin bertumbuh, potensi pasar pupuk yang bisa digali oleh perusahaan ini masih sangat besar secara jangka panjang.
Kemudian saat ditanya mengenai langkah beberapa pengusaha sawit yang memilih beralih dari pupuk kimia ke pupuk non-kimia, Yahya mengatakan, pada dasarnya dalam perkebunan penggunaan pupuk kimia ke pupuk non-kimia tidak dapat dipisahkan.
“Jadi penggunaan pupuk organik itu ditujukan untuk memperbaiki struktur tanah agar penyerapan hara oleh tanaman lebih efektif,” jelasnya.
Dan di tahun ini, SAMF menargetkan penjualan Rp 4,7 triliun dan laba tumbuh di kisaran 9%. Ia juga memandang bahwa permintaan pupuk untuk tanaman perkebunan masih menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
"Kami berharap meraih kinerja yang lebih baik di tahun 2024 ini. Adapun faktor pendorong tersebut didukung dengan adanya peningkatan kuantum baik dari existing customer yang melakukan ekstensifikasi luas lahan yang harus dipupuk. Kemudian, dari customer baru yang semula menggunakan pupuk tunggal kini beralih menggunakan pupuk NPK," kata Yahya.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Targetkan Penjualan Naik 7% di Tahun 2024
Untuk menggenjot kinerja tahun ini, selain menambah kapasitas produksi, SAMF telah menyiapkan sejumlah strategi, antara lain mempertahankan dan meningkatkan kualitas pupuk dan meningkatkan kapasitas produksi.
"Selain itu, SAMF juga berfokus meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi, mengamankan pasokan bahan baku, memperkuat networking penjualan, serta memperkuat riset dan pengembangan," imbuh Yahya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News