Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarinah (persero) menyampaikan bahwa kinerja tahun ini tumbuh sangat signifikan, namun bukan segmen ritel yang menjadi tumpuan pertumbuhan. Manajemen menyampaikan, kontribusi dari bisnis ekspor dan impor yang berkontribusi paling besar pada tahun ini.
Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, Direktur Utama Sarinah menyampaikan sampai dengan kuartal III, perusahaan mencetak pertumbuhan pendapatan hingga 156%. Selain itu, dari sisi bottom line perusahaan juga mengalami pertumbuhan 27%. Sayang dirinya tak menjabarkan berapa nilai valuasi dari kinerja tersebut.
Asal tahu saja, saat ini perusahaan memiliki tiga lini bisnis utama yakni ritel, trading dan properti. Dulu, ritel menjadi salah satu kontribusi terbesar baru disusul properti dan trading, namun saat ini kontribusi terbesar justru disumbang oleh bisnis trading.
“Trading itu sangat besar, ekspor dan impor kami besar karena kami punya license ekspor-impor. Kami baru mendekati impor dan ekspor beberapa produk kerajinan, pendapatan kami pertumbuhannya baik hampir 200%,” ujarnya di Jakarta, kamis (20/12).
Untuk impor, salah satu produk yang diimpor perusahaan antara lain minuman beralkohol hingga beras kualitas premium. Sedangkan untuk ekspor, perusahaan masih besar mengekpsor produk-produk kerajinan ke berbagai negara di Eropa dan Amerika Selatan.
“Ekspor kami kemarin terakhri itu ke Siprus, Jerman, Spanyol, Jamaika dan Djibouti dan paling banyak kerajinan rotan dari Cirebon seperti kursi pantai yang paling disukai. Itu sangat diminati oleh masyarakat Eropa, aklau ekspor sementara ini memang Eropa dan Amerika Latin,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News