Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BADUNG. Emiten pelat merah, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) melirik potensi pengembangan nikel. Hal ini seiringan gencarnya kebutuhan baterai untuk pengembangan electric vehicle (EV).
Direktur Utama Jasa Armada Indonesia, Shanti Puruhita menuturkan selain melayani PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) wilayah II, IPCM juga melayani beberapa proyek dan klien.
“Paling baru kami merambah Indonesia bagian Timur, yaitu Halmahera. Pokoknya ada cuan yang menyenangkan kami akan pergi ke sana karena nikel lagi booming,” ucapnya dalam Media Gathering, Jumat (26/5).
Untuk gambaran, Pelindo wilayah II meliputi pelabuhan Jambi, Teluk Bayur, Palembang Port, Pangkal Balam, Tanjung Pandan, Pontianak, Bengkulu, Kijing, Panjang, Banten, Tanjung Priok dan Cirebon.
Baca Juga: Kisi-Kisi Dividen Jasa Armada (IPCM), Lebih Jumbo dari Tahun Lalu
Di luar itu, IPCM melayani TUKS Petrochina Jabung Ltd di Jambi. STS Ambang Luar Sungai Musi di Palembang. TUKS PT Nusantara Regas di Kepulauan Seribu. Tersus PT Jawa Satu Power di Cilamaya.
Kemudian, entitas usaha Pelindo ini juga melayani Pelatihan Patimban di Subang. PLTU Kanci I dan Kanci II di Cirebon. TUKS PT Cemindo Gemilang di Bayah. Meulaboh di Aceh dan Teluk Weda di Halmahera.
Untuk ke depannya, Shanti mengatakan IPCM akan fokus dan aktif mencari proyek Pelindo. Terutama di wilayah di wilayah Indonesia bagian Timur sebagai BUP pelimpahannya atau bekerja sama pihak lain.
“Jadi di mana ada wangi nikel, kami akan masuk ke sana sebagai BUP pelimpahannya atau bekerja sama dengan siapa pun yang ada untuk sama-sama mengerjakan potensi bisnis tersebut,” tutur Shanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News