kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SCG gandeng Barito Pacific dirikan perusahaan plastik baru di Indonesia


Rabu, 23 Mei 2018 / 14:31 WIB
SCG gandeng Barito Pacific dirikan perusahaan plastik baru di Indonesia
ILUSTRASI. Semen SCG


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa petrokimia asal Thailand, Siam Cement Group (SCG) dalam waktu dekat bakal mendirikan perusahaan marketing baru di Indonesia. Perusahaan akan menggandeng Barito Pacific untuk memasarkan produk plastik dan turunan polymer lainnya.

Nantapong Chantrakul, Country Director SCG Indonesia mengatakan perseroan telah menginvestasikan 50% saham untuk perusahaan tersebut. "Perusahaan marketing itu bernama PT Nusantara Polymer Solutions (NPS), dimana 50% investasi oleh kami dan 50% lagi oleh Barito," ujarnya saat ditemui usai buka bersama perseroan, Selasa (22/5) malam.

Menurut Nantapong, perusahaan tersebut akan mulai beroperasi pada kuartal II-2018 ini. Untuk tahap awal, NPS akan menjual Pipa High Density Polyethylene (HDPE), namun tidak menutup kemungkinan akan menjual produk polymer lainnya yang High Added Value (HVA).

Suplai pipa tersebut didatangkan dari pabrikan SCG di Thailand dan anak usaha Barito Pacific, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) di Indonesia. "Targetnya di tahun pertama ini kami bisa jual 50.000 ton," terang Nantapong.

Motif pendirian perusahaan joint-venture ini adalah langkah untuk mengejar pertumbuhan strategis SCG untuk produk HVA di Indonesia dan Asean.

Menilik laporan keuangan SCG di kuartal I-2018, penjualan produk dan layanan HVA mencapai Rp 19,58 triliun atau US$ 1.454 juta, peningkatan sebesar 5% quarter to quarter (qoq). Jumlah tersebut tercatat 39% dari total pendapatan bersih grup di tiga bulan pertama tahun ini, yakni Rp 50,5 triliun.

Perusahaan getol melaksanakan pengembangan produk dan riset yang baru, dimana SCG tercatat telah menginvestasikan lebih dari Rp 515 Miliar (US$ 38 Juta) dalam Penelitian dan Pengembangan inovasi, mewakili 1% dari total pendapatan bersih tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×