kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SDPC Masih Ingin Capai Pendapatan Rp 3 Triliun Hingga Akhir Tahun 2022


Minggu, 23 Oktober 2022 / 15:29 WIB
SDPC Masih Ingin Capai Pendapatan Rp 3 Triliun Hingga Akhir Tahun 2022
ILUSTRASI. Millennium Pharmacon International (SDPC) masih ingin capai pendapatan Rp 3 triliun hingga akhir tahun


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten distributor produk farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) atau PT MPI, masih optimistis dapat mencapai target bisnis yang dibidik perusahaan tahun ini. Pihaknya mengincar pendapatan sebesar Rp 3 triliun sampai penghujung tahun nanti. 

SDPC belum merilis secara resmi laporan keuangan hingga kuartal III-2022. Namun, Direktur Utama SDPC Ahmad Bin Abu Bakar menyatakan bahwa perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif hingga September 2022. 

"Pencapaian hingga September 2022 tumbuh positif dan rincian perihal ini akan kami update di akhir Oktober," ujar Ahmad, ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/10). 

Adapun, selama semester I-2022, penjualan neto SDPC tercatat tumbuh 8,45% menjadi Rp 1,54 triliun. Mayoritas penjualan neto SDPC di paruh pertama 2022 berasal dari segmen obat resep sebesar Rp 1,11 triliun, kemudian diikuti oleh segmen alat kesehatan sebesar Rp 326,93 miliar, dan obat non resep sebesar Rp 103,08 miliar.

Baca Juga: Ambisi Millennium Pharmacon (SDPC) Jadi Perusahaan Distributor Produk Farmasi Nomor 1

Dari sisi bottom line, perusahaan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 13,31 miliar hingga Juni 2022. Angka ini meningkat dari sebelumnya Rp 3,31 miliar pada Juni 2021. 

Terkait dengan penambahan principal, sampai saat ini SDPC tengah melakukan proses finalisasi kerja sama dengan beberapa calon principal baru. Meski tidak memberi detail jumlah calon principal baru tersebut, pihaknya yakin akan ada penambahan principal sebelum mengakhiri tahun 2022 ini. 

"Perusahaan akan terus mengoptimalkan kerja sama dengan principal, fokus pada cost efficiency, serta manajemen risiko dengan digitalisasi process business," sebutnya. 

Dalam catatan KONTAN, saat ini SDPC memiliki 33 principal yang memasok produk-produk farmasi dan alat-alat kesehatan untuk didistribusikan. Beberapa di antaranya adalah Lapi Laboratories Indonesia, Global Dispomedika, Guardian Laboratories, Dipa Healthcare, Pharos Indonesia, Apex Pharma Indonesia, Meprofarm, dan lain sebagainya.

Begitu pun dengan penambahan cabang baru. Manajemen SDPC menyebut, perusahaan akan terus membuka cabang baru dan saat ini persiapan cabang baru sedang dilakukan, sehingga diharapkan dapat akan realisasi pada tahun 2023.

Untuk diketahui, saat ini SDPC memiliki satu pusat distribusi yang berlokasi di DKI Jakarta serta 33 cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

 

Ahmad tidak memerinci lebih detail berapa alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang dianggarkan tahun ini. Dia hanya bilang, dana capex tersebut utamanya digunakan untuk peremajaan mobil dan pengembangan cabang baru. 

Millennium Pharmacon International buka suara terkait kabar soal penyetopan sementara penjualan obat bebas sirup di Indonesia. Menurut Ahmad, kontribusi penjualan obat bebas sirup masih sangat minim, sehingga kebijakan tersebut tidak berdampak sama sekali terhadap kinerja perusahaan di tahun 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×