Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Impor bawang merah semester II-2013 dibuka, petani bawang lokal cemas. Sebab, petani bawang merah akan mulai panen pada Juli 2013. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Bawang Nasional (Debnas), Mudatsir meminta kepada pemerintah supaya pintu impor bawang merah dibuka pada bulan Oktober atau November. "Saat itu panen diperkirakan akan berkurang," kata Mudatsir kepada KONTAN, Senin (17/6).
Seperti diketahui, pemerintah baru saja menerbitkan rekomendasi ijin impor produk hortikultura (RIPH) bawang merah untuk semester II tahun ini sebanyak 18.000 ton. Dus, total impor bawang merah pada tahun ini mencapai 78.000 ton atau turun 19,05% dibandingkan tahun lalu. Merujuk kepada data Badan Pusat Statistik (BPS), impor bawang merah tahun lalu mencapai 96.992 ton.
Untuk kuota impor bawang merah tersebut, Mudatsir mengaku tidak bisa berbuat banyak karena sudah diputuskan oleh pemerintah.
Namun demikian, ia berharap pemerintah akan menjaga agar harga bawang merah stabil dan tidak jatuh. Dengan demikian petani bawang merah tidak merugi. "Sudah jadi kewajiban pemerintah untuk menjaga keseimbangan harga," kata dia.
Saat ini, harga bawang merah di level Rp 12.000 per kilogram (kg). Harga ini, kata dia wajar bagi petani. Dia mengkhawatirkan harga bawang merah akan jatuh di bawah Rp 10.000 per kg jika impor bawang merah dibuka ketika panen.
Selain mengimpor, Indonesia juga memiliki kuota ekspor bawang merah. Tahun 2012 lalu, setidaknya Indonesia mengimpor 16.000 ton bawang merah ke Malaysia, Thailand dan Vietnam. Ekspor dilakukan, karena produksi di dalam negeri mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri. "Tahun ini mungkin tidak jauh beda jumlahnya. Ekspor biasanya dilakukan di bulan Agustus atau September," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News