Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semester I tahun ini, 10 kargo gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) akan dijual di pasar spot internasional. 10 kargo LNG tersebut berstatus uncommitted atau tidak terserap di dalam negeri dan belum terkontrak.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengungkapkan, kargo LNG tersebut berasal dari tiga fasilitas pengolahan. Yaitu kilang LNG Bontang, Tangguh dan juga Donggi Senoro.
Dari LNG Tangguh, sambung Djoko, ada empat kargo yang akan dijual di pasar spot pada Juni 2019. Sedangkan LNG dari Donggi Senoro akan dijual tiga kargo secara bertahap pada Maret, Mei dan juga Juni 2019.
"Dari LNG Bontang satu kargo di April dan dua kargo pada Mei 2019," ungkap Djoko saat workshop LNG Indonesia-Amerika Serikat-Jepang, bertempat di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Selasa (5/3).
Djoko menyebut, 10 kargo LNG yang akan dijual ke pasar spot itu akan ditawarkan ke pasar tradisional, yaitu pembeli yang selama ini biasanya menjadi konsumen LNG dari Indonesia. "Pertama kami tawarkannya ke tradisional buyer seperti Jepang, Korea, Thailand, dan China, kemarin juga jual ke Singapura," terangnya.
Djoko bilang, gas yang diekspor untuk LNG sebesar 28,37%, sedangkan gas yang dieskpor melalui pipa sebesar 11,33% dari produksi. Guna meningkatkan serapan gas dalam negeri, lanjut Djoko, pemerintah mendorong pemakaian gas melalui skema LNG berkapasitas kecil dengan peningkatan konektivitas jaringan gas.
"Kami mendorong unitilisasi gas melalui jaringan gas serta distribusi LNG berkapasitas kecil," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News