kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Sebesar Apa Dampak Tarif Trump ke Industri Tekstil Dalam Negeri, Ini Perkiraan API


Minggu, 06 April 2025 / 17:35 WIB
Sebesar Apa Dampak Tarif Trump ke Industri Tekstil Dalam Negeri, Ini Perkiraan API
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU. Kebijakan tarif resiprokal AS yang mengenakan bea masuk 32% terhadap produk asal Indonesia akan menekan usaha padat karya


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang mengenakan bea masuk 32% terhadap produk asal Indonesia akan menekan usaha padat karya, seperti tekstil dan poduk tesktil (TPT).

Mengenai hal ini, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa, mengasumsikan bahwa volume ekspor hasil industri TPT ke AS bisa diperkirakan mengalami penurunan sampai 25%.

“Kami perkirakan penurunannya 20% dari permintaan. Em, 20-25% penurunan permintaan, itu hanya perkiraan asumsi ya. Karena semua juga belum tahu, hanya bisa memprediksi,” ujar Jemmy kepada Kontan, Minggu (6/4).

Menurut Jemmy, angka penurunan volume ekspor ini muncul diakibatkan adanya Demand Shock sehingga menyebabkan penurunan daya beli masyarakat karena kebijakan tarif resiprokal ini.

“Efeknya semua negara juga belum bisa menghitung berapa dampaknya sekarang. Tetapi semua orang akan memperkirakan kenaikan harga barang di Amerika itu 20% tidak terelakkan sepertinya.

Baca Juga: Kena Tarif Trump 32%, Indef Beberkan Dampaknya Ke Ekspor-Impor

Rata-rata kan dikenakan tarif 32%, 34%, bahkan 40% dari beberapa negara. Kalau kita lihat pasti tidak mungkin kenaikan tarif di pass through langsung ke harga barang di kisaran 30%-40%. Bisa di 20% saja di pass through ke harga produk saja sudah baik.” jelas Jemmy. 

Akibat penurunan daya beli masyarakat, otomatis negara pengekspor tekstil selain Indonesia seperti China, Vietnam, Kamboja, dan Bangladesh akan mengalami overproduction.

“Dengan terjadinya penurunan permintaan dari Amerika, mereka akan mencoba mencari pasar baru. Ini pasar baru yang saya pikir akan diperebutkan oleh produsen TPT pakaian jadi berbagai negara ,” bubuhnya.

Dari situ, Jemmy pun berharap jika market ekspor mengalami penurunan, maka sebagai gantinya market domestik bisa dijadikan tumpuan produsen industri nasional.

“Sebagai gantinya market domestik. Dengan harapan overproduction yang kita biasa ekspor itu bisa terserap oleh market dalam negeri ya,”

Terakhir, Jemmy juga menyoroti agar pemerintah Indonesia bisa memperbaiki kebijakan dan regulasi sektor TPT terutama pakaian. Ia memberi saran kepada pemerintah untuk berhati-hati dalam melakukan deregulasi industri padat karya.

Menurut catatan Kontan, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut deregulasi dan debirokratisasi besar-besaran ini bertujuan untuk mempermudah masuknya investor ke industri padat karya. 

Maklum pemerintah menyebut banyak investor yang berminat masuk ke industri ini, sehingga butuh regulasi untuk memudahkan izinnya.

Khususnya sektor tekstil dan produk tekstil akan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah, mengingat saat ini sektor ini menyerap hampir 4 juta tenaga kerja dan nilai ekspor lebih dari US$ 2 miliar.

Merespons hal tersebut, Jemmy berharap kebijakan deregulasi ini bisa menjadi sarana untuk memperbaiki industri TPT dalam negeri.

"Jangan sampai membuat banjir product jadi. Yang harus kita review adalah memotong regulasi perizinan untuk mendirikan Industri TPT, salah satunya AMDAL," pungkas Jemmy.

Baca Juga: DEN Rekomendasikan Langkah Hadapi Tarif Trump, Ekonom: Diimplementasikan Hati-Hati

Selanjutnya: Cek Prospek dan Rekomendasi Saham LQ 45 Usai Turun Tajam di Kuartal I 2025

Menarik Dibaca: Cara Membuat Foto ala Studio Ghibli dengan Bantuan ChatGPT, Simak Tutorialnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×