Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Selain PEHA, PT Indofarma Tbk (INAF) juga melakukan natural hedging untuk mengatasi kenaikan bahan baku pasca-wabah virus corona melemahkan rupiah dalam sepekan terakhir.
Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno sejauh ini INAF mengacu pada nilai tukar yang telah diatur dalam RKAP yakni Rp 14.400 per dolar AS. "So far, acuan kami masih tetap," ujarnya.
Baca Juga: Kemenkeu pastikan ruang fiskal tersedia untuk tangani virus corona
Upaya mengurangi risiko fluktuasi mata uang asing, Indofarma membeli mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor. Herry bilang semua hasil proceed ekspor Indofarma maintain tetap dalam valas.
Selain itu, Indofarma juga melakukan pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
Herry menjelaskan Indofarma menggunakan acuan forecast rolling sales and operation untuk mendapatkan angka pembelian bahan baku dan estimasi revenue yang lebih presisi.
Baca Juga: Dengarkan keluhan manufaktur soal bahan baku, pemerintah setuju beri kemudahan impor
Herry mengungkapkan, bahan baku farmasi dan bahan penolong sebagian besar diimpor. Sedangkan bahan kemas semuanya lokal. "Untuk bahan baku saat ini masih diupayakan dari sumber lain. Sementara ini untuk harga jual, discount kami kurangi," jelas Herry.