Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten konsumer berencana memperdalam pasar ekspor di sepanjang tahun ini untuk meningkatkan kinerjanya. Sebut saja PT Kino Indonesia Tbk (KINO) dan PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR).
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk Budi Muljono menjelaskan perusahaan mencoba mengembangkan pasar di luar negeri untuk beberapa produk potensial agar membantu negara mengurangi defisit neraca perdagangan.
Baca Juga: TERPOPULER: Google stop support Chrome Apps | Rahasia pensiun kaya Bill Gates
"Menurut proyeksi kami, akan ada sedikit kenaikan kontribusi ekspor terhadap penjualan tapi kenaikannya mungkin tidak terlalu besar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/1).
Asal tahu saja, hingga saat ini fokus bisnis ekspor ke segmen Personal Care dan Pharma. Sebelumnya, Budi memproyeksikan kontribusi ekspor di sepanjang 2019 bisa mencapai 9% hingga 10%. Adapun sampai dengan tutup tahun, target tersebut berhasil dicapai.
Di 2020 ini, meski kenaikan kontribusi ekspor tidak terlalu agresif, Budi mengestimasi kontribusi ekspor bisa tumbuh menjadi lebih dari 10%. Adapun penjualan luar negeri cukup banyak ke Filipina.
Budi tidak menampik, selalu ada tantangan dalam peluang. Menurutnya bagaimanapun juga semua segmen telah memiliki pemain di semua market sehingga tergantung bagaimana kemampuan produk KINO bersaing dengan mereka.
Baca Juga: AS-China capai kesepakatan dagang, sampai kapan investor asing net buy?
Emiten selanjutnya yang menggarap pasar ekspor di 2020 adalah PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) emiten yang bergerak di bidang pengolahan distribusi hasil perikanan (rajungan).
Direktur Utama Prima Cakrawala Abadi Raditya Wardhana mengungkapkan di sepanjang 2020, perusahaan akan menggenjot penjualan ekspor hingga komposisinya bisa naik hingga 98% - 99% dari sebelumnya 97% dari total penjualan. Adapun kesempatan pasar ekspor menjanjikan, pasalnya permintaan lokal juga sedang menurun
"Perusahaan juga telah membidik tujuan ekspor baru ke Thailand karena ada permintaan di sektor kulinernya. Sekarang sudah trial pengiriman sebanyak 700 kilogram," jelasnya dalam paparan publik belum lama ini.
Baca Juga: Wall Street cetak rekor tertinggi, apa saja sentimen pasar pekan depan?
Selain ke Thailand, PCAR juga berencana mengekspor ke negara Asia Tenggara lainnya yakni ke Filipina dan Vietnam. Prima Cakrawala Abadi juga sedang melakukan penjajakan ke beberapa perusahaan asal Amerika Serikat (AS) untuk kerjasama bisnis konsinyasi.
Raditya melihat satu peluang menjanjikan untuk ekspor karena di 2020 ini Asosiasi Pengusaha Rajungan sedang mengajukan kuota ekspor untuk meminimalisir peperangan pencarian bahan baku di lapangan. "Harapannya harga rajungan bisa lebih stabil," kata Raditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
