Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten logam dan mineral optimistis bakal mencapai target produksi serta penjualan pada tahun ini.
Salah satunya PT Vale Indonesia Tbk, emiten berkode saham INCO ini percaya diri bakal mencapai target produksi hingga tutup tahun ini.
Senior Manager Communications Vale Indonesia, Bayu Aji menyampaikan sampai semester pertama perusahaan mencatatkan produksi 30.711 ton nikel dalam matte.
Pada tahun ini mereka membidik produksi sebesar 71.000 ton. Mereka optimistis dapat mencapai target produksi tersebut lantaran telah menyelesaikan proyek Larona Canal Lining pada kuartal pertama 2019.
Baca Juga: Progres divestasi saham Vale Indonesia (INCO) masih tunggu langkah pemerintah
Selain INCO, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga percaya diri mampu meraih produksi sesuai target. Dalam catatan Kontan, volume produksi bijih nikel sebesar 4,79 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 27% hingga Juni 2019.
Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 3,90 juta wmt, tumbuh sebesar 103% dibandingkan dengan realisasi volume penjualan periode tahun lalu sebesar 1,92 juta wmt. Capaian produksi bauksit mencapai 597.000 wmt, naik sebesar 43% secara year-on-year.
Selanjutnya ada volume penjualan bauksit mencapai 611.000 wmt atau naik sebesar 138%. Sementara untuk komoditas emas, sepanjang Januari hingga Juni 2019, total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 979 kg atau 31.476 ons troi dengan penjualan emas sebesar 15.741 kg 506.084 ons troi tumbuh sebesar 14%.
Baca Juga: Saham-saham emiten BUMN dominan turun, begini pendapat analis
Terakhir untuk volume produksi feronikel mencapai 13.017 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 2% dibandingkan realisasi periode 2018 sebesar 12.811 TNi. Penjualan feronikel pada juga naik 5% menjadi 13.157 TNi.
Sayangnya Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo belum dapat menyampaikan produksi dan penjualan hingga kuartal tiga 2019. “Untuk data produksi, tunggu informasinya,” ujarnya.
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) juga berharap bisa menembus target produksi sepanjang 2019. Direktur Keuangan Kapuas Prima Coal, Hendra William menyampaikan jumlah produksi ore sampai Agustus 2019 sebesar 260,975.46 ton atau meningkat sekitar 30% dari periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Prospek Bisnis ZINC Masih Kinclong
Sepanjang 2019 mereka memasang target produksi ore sebesar 450,000 ton. Dengan produksi yang bertumbuh, ia memproyeksi total pendapatan penjualan hingga kuartal 3 tahun ini bisa menyentuh Rp 660 miliar hingga Rp 700 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News