Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membidik pertumbuhan volume penjualan semen sebesar 4% year on year (yoy) di sepanjang 2021. Manajemen INTP melihat ada sejumlah katalis positif yang menguatkan bisnis semen di tahun ini.
Menurut perhitungan Kontan.co.id, volume penjualan di tahun 2021 jika dibandingkan di tahun lalu yang sebesar 16,5 juta ton, maka target INTP di sepanjang tahun ini sekitar 17,16 juta ton.
Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP menjelaskan ada sejumlah kebijakan yang akan memberikan katalis positif bagi bisnis INTP di tahun ini. Pertama, kebijakan pemberian diskon PPN untuk sektor properti yang secara tidak langsung merupakan katalis yang positif bagi industri semen.
Selain diskon PPN untuk sektor properti, Antonius juga melihat beberapa kebijakan pemerintah seperti kelonggaran KPR dan program Lembaga pengelola investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Terpukul pandemi, Fortune Indonesia (FORU) pasang target rasional tahun ini
Mengintip materi paparan publik INTP (10/11), selain kebijakan, faktor lainnya yang menguatkan bisnis semen di tahun ini adalah anggaran infrastruktur untuk 2021 telah dinaikan ke level sebelum anggaran saat pandemi Covid-19. Kemudian efek multiplier dari pembangunan infrastruktur yang turut mendorong pengembangan kawasan industri dan pabrik.
"Sebagai upaya untuk memanfaatkan momentum ini, strategi kami adalah tetap fokus di home market dan menjalankan strategi strategi pemasaran yang jitu," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/3).
Selain itu, INTP juga terus mengembangkan tiga pilar strategi digital dalam mendukung momentum yang positif ini. Tiga pilar tersebut adalah TR-Connect, TR-Produce, dan TR- Service.
Antonius bilang, INTP optimistis dengan target pertumbuhan volume penjualan sebesar 4% yang diperkirakan akan adanya peningkatan penjualan semen curah.
Selanjutnya: Indocement (INTP) menargetkan pertumbuhan penjualan semen tahun ini sebesar 4%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
