kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah pelaku usaha perkebunan menaruh harapan pada mentan yang baru


Senin, 28 Oktober 2019 / 14:00 WIB
Sejumlah pelaku usaha perkebunan menaruh harapan pada mentan yang baru
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat konferensi pers usai pelantikan di Istana Negara, Rabu (23/10)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komunitas pengusaha perkebunan menyambut positif terpilihnya Syahrul Yasin Limpo menjadi Menteri Pertanian di Kabinet Indonesia Maju. Industri perkebunan berharap mantan Gubernur Sulawesi Selaan itu dapat membawa industri perkebunan lebih maju ke depan.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-Pir) Indonesia, Setiono, menyatakan pihaknya mendukung program Syahrul sebagai Menteri Pertanian yang baru. "Kami sangat menyambut Mentan yang baru ini," ujar Setiono dalam keterangan tertulis, Senin (28/10).

Baca Juga: Apresiasi kepedulian Mentan, Himpuli tunggu program pengembangan ayam lokal Indonesia

Ia berharap, Syahrul dapat memberikan perhatian untuk kemajuan petani rakyat, termasuk kelapa sawit. Sebab, jumlah petani di Indonesia saat ini cukup besar.

Aspek-Pir berharap, Syahrul mendorong Kementan terlibat lebih luas dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR) sehingga dapat berjalan lebih cepat dan efisien.

Ia juga meminta agar Syahrul memberikan perhatian penuh pada sektor perkebunan. Sebab perkebunan memberikan kontribusi besar pada sektor pertanian di Indonesia.

Perkebunan kelapa sawit misalnya, memberikan devisa yang cukup besar sekitar US$ 20,54 miliar per tahun ke pemerintah. “Kita berharap jangan sampai komoditas kelapa sawit yang cukup potensial ini jatuh seperti komoditas lainnya hanya karena kurang perhatian,” harap Setiono.

Ketua Umum Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI), Badaruddin Sabang Puang, bahwa pihaknya menyambut baik kehadiran pimpinan baru di Kementerian Pertanian.

“Kita siap mendukung kepemimpinan Menteri Pertanian (baru) ini,” tegas Badaruddin.

Baca Juga: Susunan lengkap menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju

Meski begitu, Baddaruddin berharap pada masa kepemimpinannya perkebunan bisa mendapatkan perhatian yang serius mengingat perkebunan adalah sub sektor memiliki kontribusi penting bagi perekonomian buat Indonesia.

Salah satu bukti yaitu dari total luas perkebunan yang ada saat ini, sekitar 90% milik masyarakat atau petani mandiri. Meski begitu banyak kebun milik masyarakat yang sudah melewati umur produktif sehingga perlu diremajakan.

“Artinya, tanpa ada perhatian dari pemerintah produktivitas perkebunan rakyat akan cenderung menurun,” jelas Badaruddin.

Ketua Umum Masyarakat Kakao Indonesia, Alosyius Danu bahwa pihaknya mendukung Menteri baru tersebut. Walakin, harus juga ada pengembangan kluster kakao. Sebab biar bagaimanapun, kakao sebagai sub sektor perkebunan juga bagian dari pertanian.

Baca Juga: Kecewa berat Prabowo jadi menteri, Relawan Projo meninggalkan Jokowi

“Apalagi mengingat Syahrul ini sangat lekat dengan pelaku kakao dan menjadi tokoh yang terlibat dalam berbagai program nasional pengembangan kakao,” terang Danu.

Sehingga, Danu mengakui bahwa pihaknya berharap pemerintah bisa memberikan perhatian kepada perkebunan kakao rakyat, mengingat saat ini produksi nasional cenderung menurun.

“Maka kami berharap agar pola pengembangan kakao ke depan berbasis pengembangan korporasi petani,” tutur Danu.

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, juga menyatakan hal senada, ia bilang pihaknya siap mendukung kepemimpinan SYL.

Baca Juga: Nama Nadiem Makarim paling dikepoin netizen, bagaimana Prabowo?

“Tapi kami berharap Menteri Pertanian akan memberikan perhatian pada pengembangan komoditas berorientasi ekspor, seperti misalnya kopi yang juga bagian dari pertanian,” kata Shabela.

Namun, Shabela berharap adanya program yang menekankan pada pentingnya penguatan kelembagaan dan pengembangan akses pasar,” pungkas Shabela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×