kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah pihak menunggu kepastian patokan harga batubara DMO untuk pembangkit PLN


Jumat, 01 November 2019 / 18:34 WIB
Sejumlah pihak menunggu kepastian patokan harga batubara DMO untuk pembangkit PLN
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat batubara di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

Sementara itu, Direktur ABM Investama Adrian Erlangga memastikan pihaknya selalu memenuhi kewajiban DMO, sayangnya ia tak merinci seputar besaran realisasi yang telah dicapai.

Meski meyakini dapat memenuhi kewajiban DMO, Adrian menilai pemerintah perlu mengkaji kembali seputar ketentuan DMO. "Tidak semua jenis batubara dapat diserap pasar dalam negeri, sehingga tidak mungkin memenuhi DMO. Untuk mereka ini sebaiknya diterapkan kebijakan yang berbeda," sebut Adrian kepada Kontan.co.id, Jumat (1/11).

Baca Juga: Indo Tambangraya Megah (ITMG) jual tangki bahan bakar ke Gasemas 

Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia. Hendra mengaku asosiasi menghormati keputusan Kementerian ESDM, namun disisi lain ia menyarankan pemerintah segera melakukan kajian memasuki kuartal IV 2019.

"Ini kan awalnya untuk membantu PLN, namun PLN sudah untung. Harga US$ 70 per ton sudah tidak relevan lagi karena harga acuan sudah berada di bawah angka tersebut," terang Hendra, Jumat (1/11).

Masih menurut Hendra, lonjakan produksi batubara yang terus terjadi tidak sejalan dengan permintaan domestik yang rendah. Hendra bahkan menyatakan asosiasi telah menyampaikan hal ini kepada pemerintah sejak September lalu.

Dalam data Kementerian ESDM, hingga penghujung Oktober 2019, realisasi DMO baru mencapai 66,75% atau setara 85,47 juta ton dari target DMO sebesar 128,04 juta ton.

Mengutip catatan Kontan.co.id, Menurut Kepala Divisi Batubara PT PLN, Harlen, realisasi pasokan batubara untuk kelistrikan masih sesuai target.

Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) kejar produksi 4 juta ton tahun ini 

Harlen menerangkan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN dan Independent Power Producer (IPP) sudah menyerap 72 juta ton batubara sepanjang Kuartal III-2019. Jumlah itu setara dengan 75% dari pemenuhan batubara untuk kelistrikan tahun ini yang dipatok sebesar 96 juta metrik ton.

Dari jumlah tersebut, Harlen merinci volume pemakaian batubara untuk PLTU milik PLN dan anak usaha mencapai 48,5 juta metrik ton. Sementara untuk PLTU milik IPP sebanyak 23,5 juta metrik ton.

Harlen mengklaim, cadangan alias stock rata-rata batubara untuk PLTU masih bisa bertahan sekitar 20 hari alias dalam keadaan aman. "Realisasi hingga September 72 juta metrik ton, stock normal," kata Harlen saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (22/10). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×