Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen bahan makanan, PT Sekar Laut Tbk (SKLT) menargetkan pertumbuhan penjualan 10% di tahun ini. SKLT telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk menggenjot penjualan.
Diantaranya fokus pada pangsa pasar yang dimiliki, mengikuti pola konsumsi masyarakat di tengah kondisi pandemi yaitu melakukan penjualan secara online.
“Sehingga produk kami tetap dapat dicari dan dikonsumsi secara mudah oleh konsumen di seluruh Indonesia,” ujar manajemen SKLT dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/5).
Namun, SKLT juga melihat masih adanya kendala yang dihadapi tahun ini. Yakni, penurunan kondisi ekonomi secara global dan kondisi perekonomian dalam negeri yang dipengaruhi kondisi pandemi.
“Namun hal ini tidak menghentikan manajemen dalam pemasaran produk secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga kinerja positif dapat dipertahankan,” sebut manajemen SKLT.
Baca Juga: Laba Bersih Sekar Laut (SKLT) tumbuh 45,81% di kuartal I-2021, ini pendorongnya
SKLT membukukan pendapatan neto sebesar Rp 361,35 miliar di kuartal I-2022. Angka ini naik 7,31% dari Rp 336,72 miliar pada kuartal I-2021.
Pendapatan SKLT dari penjualan hasil produksi, terbagi menjadi penjualan ekspor sebesar Rp 39,43 miliar dan penjualan lokal mencapai Rp 142,17 miliar. Kemudian ada penjualan dari barang dagangan meliputi penjualan ekspor dan lokal yang masing-masing senilai Rp 756 juta dan Rp 181,16 miliar
Tumbuhnya pendapatan neto turut mendorong peningkatan beban pokok pendapatan SKLT menjadi Rp 268,14 miliar, atau lebih tinggi 6,64% dari kuartal I 2021 sebesar Rp 251,44 miliar.
SKLT optimistis dapat mempertahankan kualitas produknya yang telah dikenal lama sebagai produk dengan standar mutu internasional.
“Pasar produk makanan akan makin besar seiring dengan pertumbuhan kebutuhan masyarakat. Untuk tahun mendatang, manajemen memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 10%,” tulis manajemen SKLT.
Baca Juga: Meski Pendapatan Tumbuh, Sekar Laut Catatkan Penurunan laba 5,35% di Kuartal I-2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News