Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan alat berat untuk tahun ini diprediksi mengalami penurunan ketimbang tahun lalu.
Ketua Umum Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Jamalludin mengungkapkan, terjadi penurunan permintaan dari sektor pertambangan yang selama ini menjadi penopang utama.
"Sampai Desember target 8000-an unit. Terjadi sedikit penurunan karena permintaan ditambang menurun," jelas Jamalludin kepada Kontan.
Jamalludin mengungkapkan, salah satu faktor pendorongnya yakni fluktuasi harga komoditas pertambangan yang terjadi di tahun ini.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Bidik Penjualan Alat Berat hingga 4.000 Unit pada Tahun Depan
Merujuk data Hinabi, produksi alat berat konstruksi dan pertambangan selama 9 bulan pertama tahun ini mencapai 6.248 unit. Adapun, target produksi yang sebesar 8.000-an unit pada tahun ini masih lebih rendah ketimbang raihan tahun lalu.
Tercatat, produksi alat berat pada tahun 2022 mencapai 8.826 unit. Jumlah ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News