kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Sektor Tambang Melemah, Permintaan Alat Berat Terdampak


Kamis, 16 November 2023 / 19:29 WIB
Sektor Tambang Melemah, Permintaan Alat Berat Terdampak
ILUSTRASI. Hinabi menargetkan penjualan alat berat sekitar 8.000-an unit hingga Desember 2023


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan alat berat untuk tahun ini diprediksi mengalami penurunan ketimbang tahun lalu.

Ketua Umum Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Jamalludin mengungkapkan, terjadi penurunan permintaan dari sektor pertambangan yang selama ini menjadi penopang utama.

"Sampai Desember target 8000-an unit. Terjadi sedikit penurunan karena permintaan ditambang menurun," jelas Jamalludin kepada Kontan.

Jamalludin mengungkapkan, salah satu faktor pendorongnya yakni fluktuasi harga komoditas pertambangan yang terjadi di tahun ini.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Bidik Penjualan Alat Berat hingga 4.000 Unit pada Tahun Depan

Merujuk data Hinabi, produksi alat berat konstruksi dan pertambangan selama 9 bulan pertama tahun ini mencapai 6.248 unit. Adapun, target produksi yang sebesar 8.000-an unit pada tahun ini masih lebih rendah ketimbang raihan tahun lalu.

Tercatat, produksi alat berat pada tahun 2022 mencapai 8.826 unit. Jumlah ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×