Reporter: Albertus M. Prestianta, Melati Amaya Dori | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Sarinah makin agresif menggenjot kinerja tahun ini. Perusahaan yang bergerak di perdagangan ritel ini menargetkan penjualan tumbuh 20% sampai 30% dari penjualan tahun lalu.
"Penjualan 2011 sekitar Rp 300-400 miliar," kata Jimmy M. Rifai Gani, Direktur Utama PT Sarinah dalam konferensi pers di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kemarin (28/5).
Namun sayangnya, Jimmy tidak menyebutkan berapa torehan penjualan tahun 2011. "Maaf, saya tidak hafal angka persisnya, tidak bawa data," kata Jimmy.
Untuk mencapai target tersebut akan meningkatkan kinerja kegiatan di bidang perdagangan eceran yang merupakan usaha utama perusahaan. "Kami akan genjot penjualan Sarinah Department Store," Kata Jimmy.
Sekadar tahu saja, bisnis usaha perdagangan eceran menyumbang 90% terhadap pendapat perusahaan. Hingga saat ini perusahaan memiliki beberapa gerai di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang dan Batam.
Jimmy mengatakan, pihaknya punya rencana untuk mendorong pertumbuhan bisnis perdagangan eceran. "Kami akan bangun Sarinah Square," ujarnya.
Dia memperkirakan pencanangan dimulainya proyek tersebut akan dilakukan di semester kedua 2012. Namun sayang, ia juga enggan menjelaskan secara detail kapan peletakan batu pertama alias ground breaking proyek tersebut.
Jimmy menggambarkan, Sarinah Department Store yang ada di kawasan Thamrin, Jakarta itu, nantinya akan dibangun gedung baru yang akan digunakan untuk kawasan pertokoan dan komersial lainnya.
Harapannya nantinya Sarinah bisa kembali menjadi icon pusat perbelanjaan di Jakarta. Mega proyek Sarinah akan dibangun di atas lahan yang sama seluas 1,7 hektare (ha). Jimmy memperkirakan nilai investasi untuk pembangunan proyek tersebut sekitar Rp 1 triliun.
Menurutnya sumber pendanaan proyek tersebut hingga saat ini masih di kaji. "Pilihannya bisa mencari dana dari perbankan, penerbitan obligasi atau melakukan IPO," papar Jimmy.
Selain mengembangkan bisnis perdagangan eceran, PT Sarinah berencana menggenjot kegiatan perdagangan komoditas dan properti. Menurut Jimmy, pihaknya akan meningkatkan penjualan cassava (singkong) dan furniture. Sementara yang dimaksud bisnis properti adalah bisnis persewaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News