kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain hotel transit, AP I juga berencana masuk bisnis hangar


Selasa, 16 November 2010 / 12:53 WIB
Selain hotel transit, AP I juga berencana masuk bisnis hangar
ILUSTRASI. Kilang Minyak Pertamina di Senipah


Reporter: Gentur Putro Jati |



JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyiapkan sejumlah jurus untuk mendongkrak pendapatan non aeronautika nya tahun depan, menyusul dicabutnya pendapatan air traffic services (ATS) yang menjadi bagian bisnis aeronautika tahun depan. Yang terbaru, pengelola bandara itu berencana masuk ke bisnis maintenance, repair and overhaul (MRO) atau perawatan pesawat.

Menurut Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha AP I Robert Waloni, perseroan berencana membangun hangar tersebut di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Lokasi yang sama dengan rencana perseroan membuka hotel transit.

"Makassar itu ditetapkan pemerintah sebagai bandara hub utama di Indonesia bagian Timur. Sehingga menurut kami bandara itu harus dilengkapi dengan hotel transit, fasilitas MRO dan perkantoran," kata Robert, Selasa (16/11).

Terlebih lagi, jumlah pergerakan penumpang dan pesawat yang melalui Sultan Hasanuddin merupakan tertinggi ketiga dari tiga belas bandara yang dikelolanya. Bandara tersebut hanya kalah dari Bandara Juanda Surabaya dan Ngurah Rai Denpasar.

Laporan tahunan AP I menyebut pada 2009 lalu Sultan Hasanuddin melayani 51.073 dari total 399.381 pergerakan pesawat. Sementara jumlah penumpang yang terbang menuju dan dari bandara tersebut mencapai 5,063 juta dari total 41,681 juta penumpang dari 13 bandara.

"Setiap tahun setidaknya ada 30% penumpang pesawat yang transit di Sultan Hasanuddin. Tetapi karena selama ini kami belum memiliki hotel transit disana maka potensi pendapatan hilang. Sementara MRO diperlukan karena bandara itu dijadikan base pesawat sebagian maskapai," imbuhnya.

Sebagai informasi, tahun lalu pendapatan aeronautika AP I mencapai Rp 1,41 triliun atau 62,1% dari total pendapatan sebesar Rp 2,46 triliun. Sementara pendapatan lainnya terdiri dari pendapatan non aeronautika sebesar Rp 519,9 miliar, pendapatan operasional Rp 2,05 triliun dan pendapatan lain-lain Rp 405,3 miliar.

"ATS itu kira-kira menyumbang 20% pendapatan, sehingga kalau dipisahkan sama saja dengan hilang. Karena itu kami harus cari pendapatan dari non aeronautika," jelasnya. Untuk hotel transit, Robert juga menyebut Bandara Ngurah Rai sebagai salah satu target pendirian usaha tersebut. Sebelumnya AP I sudah bekerjasama dengan PT Sepinggan Sarana Utama untuk menggarap Hotel Santika di lingkungan Bandara Sepinggan Balikpapan.

Namun, AP I tampaknya akan menggunakan skema kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengembangkan bisnis non aeronautika nya. Pasalnya, Direktur Utama AP I Tommy Soetomo mengaku hanya menyediakan dana Rp 100 miliar sebagai modal pengembangan bisnis non aeronautika tahun depan.

"Itu sebagai modal awal tahap I, kalau prospeknya bagus baru ditingkatkan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×