Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Wahyu T.Rahmawati
CIREBON. PT Indika Energy Tbk sedang menyiapkan kosep bisnis untuk penjualan listrik yang berasal dari pembangkit Cirebon Electric Power (CEP) kepada industri. Saat ini, setrum dari CEP tersebut hanya dijual kepada PT PLN (Persero).
Manajer Sekretaris Perusahaan Imelda Triana S mengatakan meski sudah terikat kontrak dengan perusahaan setrum plat merah tersebut, CEP masih berkesempatan untuk menjual setrumnya kepada industri. "Karena dalam klausul kontrak tidak menyebutkan terikat ekslusif dengan PLN. Sekarang memang masih single buyer tapi ke depannya, kami akan suplai kepada yang lain," jelas Imelda, Selasa (21/12).
Hingga kini, Indika Energy masih belum tahu besaran yang akan dijual ke industri. "Konsepnya sedang digodok, sehingga nanti bisa dijual secara business to business," ujar Imelda.
Asal diketahui, CEP menjual setrumnya kepada PLN sebesar US$ 4,361 sen per kilo watt hour (kWh). CEP merupakan pembangkit swasta pertama di Indonesia yang beroperasi. PLTU Cirebon ini akan beroperasi secara komersial pada 2011. PLTU Cirebon akan menambah pasokan listrik Jawa-Bali sebesar 660 megawatt (MW). "Sekarang pembangunannya sudah 90%," terang Imelda.
Komposisi saham CEP dimiliki oleh beberapa perusahaan. Kepemilikan saham terbesar adalah Marubeni Corporation sebesar 32,5%. Selain itu ada Korea Midland Power Co. dengan kepemilikan saham sebesar 27,5%. PT Indika Energy Tbk dan Samtan Co. Ltd masing-masing menggenggam 20% saham CEP. Dalam proyek ini, CEP menggandeng PT Doosan Heavy Industries Indonesia sebagai kontraktor EPC-nya.
Untuk membiayai proyek pembangkit itu, CEP mendapatkan kredit pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan The Export Import Bank of Korea (K-Exim). Total pinjaman tersebut bernilai US$ 600 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News