Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Masih ingat cerita KKN di Desa Penari? MD Picture rilis cuplikan filmnya
Penurunan penjualan tersebut karena penjualan film layar lebar pada semester I 2020 anjlok hingga 62,35%. Tahun lalu, MD Pictures bisa menjual film layar lebar senilai Rp 45,95 miliar, sedangkan tahun ini hanya bisa menjual senilai Rp 17,3 miliar.
Penjualan film secara digital juga turun signifikan. Pada semester I 2020 penjualannya hanya senilai Rp 19,64 miliar, turun hingga 54,53% dibandingkan dengan semester I 2019 dimana MD Pictures berhasil menjual film secara digital mencapai Rp 43,2 miliar.
Secara total, penjualan film oleh MD Pictures baik melalui digital, layar lebar, maupun stasiun televisi pada semester I 2020 senilai Rp 42,45 miliar. Catatan tersebut anjlok hingga 53,7% dari semester I 2019 Rp 91,7 miliar. Padahal, penjualan film merupakan penyokong utama total penjualan perusahaan.
Tidak hanya itu, penjualan MD Pictures juga anjlok dari bisnis sewa bangunan pada enam bulan pertama tahun ini yang hanya Rp 10,71 miliar. Padahal tahun lalu, mampu membukukan penjualan mencapai Rp 20,18 miliar, yang artinya terjadi penurunan 46,9%.
Meski begitu, perusahaan melakukan inovasi bisnis di tengah pandemi Covid-19 ini dengan menyewakan peralatan shooting. Pada semester I 2020, perusahaan mampu membukukan pendapatan senilai Rp 3,61 miliar dari penyewaan alat, padahal tahun lalu tidak sepeser pun menerima pendapatan dari sewa alat.
Tekanan juga terjadi pada beban pokok penjualan yang senilai Rp 57,49 miliar. Alih-alih turun, beban pokok penjualan ini justru naik 14,86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 50,05 miliar.
Beban usaha yang harus ditanggung oleh MD Pictures pada semester I 2020 senilai Rp 40,27 miliar. Catatan tersebut mampu turun 10,67% dibandingkan beban usaha pada semester I 2019 yang sebesar Rp 45,08 miliar.
Manajemen MD Pictures mengatakan bahwa pandemi virus Covid-19 mempengaruhi aktivitas operasional perusahaan, di mana perusahaan menghentikan sebagian besar aktivitas produksi dan promosi.
Baca Juga: Gunakan sisa dana IPO, ini fokus ekspansi MD Pictures (FILM) tahun ini
"Selain itu terjadi penurunan pendapatan dikarenakan perusahaan tidak dapat menjual film layar lebar yang sudah siap untuk ditayangkan karena bioskop-bioskop ditutup untuk sementara," kata manajemen dalam laporan keuangan.
Sebagai informasi, perseroan memiliki 5 film dengan berbagai genre di dalam pipeline. Selain itu, Manoj menambahkan pada semester II/2020 kinerja perseroan akan pulih. Pasalnya permintaan terhadap film baru sangat tinggi.
“Saat ini semua orang ingin sekali menonton film sayang saja bioskop tutup. Kuartal II memang jelek, tapi kuartal setelahnya pasti akan membaik,” ujar Manoj.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News