Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Sekadar informasi, berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah pada penutupan perdagangan hari ini (23/3) anjlok 3,85% ke level Rp 16.575 per dollar AS.
Pri menyebut, bisa saja dampak penurunan harga jual BBM akan terganggu atau bahkan tidak terasa karena pelemahan rupiah yang cukup signifikan. “Belum tentu bagi operator BBM kebijakan seperti itu dapat dijalankan,” tambah dia.
Tantangan lain muncul dari penyebaran virus Corona di Indonesia. Pri menganggap, penurunan harga BBM kelak belum tentu bermakna karena Indonesia berada dalam kondisi tanggap darurat Covid-19. Akibatnya, mobilitas masyarakat dan pergerakan roda ekonomi berkurang sehingga mempengaruhi permintaan terhadap BBM.
Baca Juga: Harga minyak dunia terpuruk, sejumlah operator BBM masih pertahankan harga
Maka dari itu, upaya penanganan virus Corona di Indonesia menjadi sangat krusial. “Penanganan Covid-10 jauh lebih penting dan akan menjadi penentu atas kondisi perekonomian nasional ketimbang efektif tidaknya kebijakan ekonomi-energi nasional itu sendiri,” papar dia.
Pri lantas berpendapat, penurunan harga BBM yang menjadi bagian stimulus ekonomi hanya dapat berdampak positif ketika wabah Corona berakhir dan aktivitas perekonomian masyarakat kembali normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News