Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) masih yakin dapat mencapai target yang dibidiknya di tahun ini. Pihaknya menargetkan penjualan dan laba akan meningkat masing-masing 20% dan 15% dibandingkan kinerja pada tahun 2020.
Selamat Sempurna memang belum merilis secara resmi kinerja keuangan kuartal III-2021. Namun Chief Financial Officer (CFO) SMSM Ang Andri Pribadi menyatakan bahwa secara umum, kinerja perusahaan pada periode Januari-September 2021 ini masih lebih baik dari periode yang sama tahun lalu.
"Kami belum dapat menyampaikan lebih detail mengingat saat ini perseroan telah memasuki silent period," ungkap Ang kepada Kontan.co.id Senin (26/10) lalu.
Sebagai gambaran, hingga semester pertama lalu, SMSM berhasil mencatatkan kinerja yang cukup memuaskan. Mengutip laporan keuangan per 30 Juni 2021, SMSM meraup penjualan bersih sebesar Rp 1,97 triliun. Jumlah itu meningkat 34,57% dari realisasi penjualan bersih pada semester I-2020 senilai Rp 1,46 triliun.
Baca Juga: Kepala BRIN resmi buka pameran kendaraan listrik IEMS 2021
Penjualan bersih SMSM memang masih ditopang oleh penjualan ekspor dengan porsi mencapai 68% dari total penjualan konsolidasi. Di semester pertama, penjualannya meningkat 35% menjadi Rp 1,34 triliun.
Ang menambahkan, secara umum kinerja ekspor SMSM di kuartal ketiga juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dengan kontribusi sekitar 68%-70% terhadap total penjualan tahun ini.
Di sisi lain, penjualan lokal juga berhasil terkerek 34% menjadi Rp 630,58 miliar dari realisasi di periode yang sama tahun 2020 senilai Rp 469,67 miliar.
Untuk menggenjot laju bisnis di sisa tahun ini, SMSM terus berupaya melakukan kerja sama dengan semua distributor di berbagai negara untuk meningkatkan promosi. Hal ini, kata Ang, sejalan dengan strategi rutin perseroan untuk memperdalam pasar ekspor.
Baca Juga: Hankook Tire anggap mobil listrik miliki sejumlah daya tarik bagi konsumen
Ang mengatakan, laju bisnis di tahun ini juga masih dideri oleh sejumlah tantangan. Terutama yang berkaitan dengan ketersediaan dan fluktuasi harga bahan baku utama perusahaan, seperti plate, filter paper, aluminium, biji plastik dan non woven yang merupakan produk komoditas impor.
"Selain itu, isu terkait ketersediaan kontainer dan kenaikan harga freight yang signifikan untuk kargo pengiriman impor dan ekspor," tuturnya.
Sedikit informasi, hingga Juni lalu SMSM berhasil meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 314,30 miliar. Jumlah itu tumbuh signifikan 54,72% dari sebelumnya Rp 203,14 miliar pada Juni 2020.
Selanjutnya: Akibat pandemi, ajang IIMS 2021 regional Jawa Timur batal digelar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News