kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selasa depan, KEK Sei Mangkei siap beroperasi


Jumat, 23 Januari 2015 / 16:27 WIB
Selasa depan, KEK Sei Mangkei siap beroperasi
ILUSTRASI. Daftar Olahraga Membakar Lemak Perut, Cek Jumlah Kalori Terbakar saat Olahraga


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

MEDAN. Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menegaskan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara, siap untuk beroperasi, pada Selasa (27/1). Kini, pihaknya tengah mengkoordinasikan, menyampaikan dan melaporkan kesiapan operasional KEK Sei Mangkei ke Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

“Saat Presiden berkunjung ke Sumatera Utara 27 Januari 2015 nanti, sekaligus kita memohon dan meminta agar Presiden bisa me-launching KEK Sei Mangkei. Karena KEK Sei Mangkei telah siap beroperasi,” terang Gatot melalui siaran pers, Jumat (23/1).

Senada dengan itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bappedasu) Arsyad Lubis mengatakan, kesiapan KEK Sei Mangkei beroperasi bisa dilihat dari 3 poin utama.

Pertama, sarana infrastruktur di dalam kawasan KEK Sei Mangkei meliputi beberapa hal. Yaitu lahan yang sudah siap seluas 2.001 hektare (ha) yang sudah berstatus Hak Penggunaan Lahan (HPL). Bahkan, lahan yang digunakan PT Unilever sudah mengajukan proses Hak Guna Bangunan (HGB).

Lalu, soal jaringan listrik yang kini telah masuk sebesar 5,4 megawatt (MW), dan berikutnya 10 MW akan diupayakan bisa masuk pada pertengahan Februari 2015 yang dipasok oleh PT Harkat Sejahtera.

“Saat ini, PT Harkat tengah memproses pemasangan jaringan untuk mencukupi kebutuhan pasokan listrik di dalam kawasan KEK Sei Mangkei,” papar Arsyad.

Selanjutnya, kata dia, soal kebutuhan air bersih dan drainase yang telah tersedia. Lalu pemadam kebakaran juga sudah tersedia, yang untuk sementara ada kerjasama antara pihak PTPN 3 dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun dan Pemerintah Kabupaten Batubara.

“Kedua pemerintah kabupaten tersebut siap bersinergi membantu sementara pengadaan armada pemadam kebakaran di dalam kawasan KEK Sei Mangkei,” tutur Arsyad.

Berikutnya adalah, mengenai persampahan yang untuk sementara menggunakan tempat pembuangan akhir (TPA) Kabupaten Simalungun yang berada di Kecamatan Bandar seluas 2,5 ha. Itu siap digunakan.

Lalu, soal jalan yang hampir semua selesai dikerjakan. Intinya, soal infrastruktur sudah bisa dipastikan bisa digunakan secara optimal. Termasuk didalamnya, soal perkantoran untuk administrator juga sudah tersedia dan sudah ada aktivitas yang berjalan.

Kedua, lanjut Arsyad, pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kepada administrator sudah dilakukan dengan baik. Dan kini, hampir 65 kewenangan perizinan yang ada di administrator.

“Tinggal administrator akan membuat skema untuk durasi waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu perizinan. Termasuk, berapa biayanya dan apa saja persyaratan yang dibutuhkan, lalu pembenahan yang terus dilakukan secara optimal,” ungkap Arsyad.

Ketiga, Badan Usaha Pengelolaan KEK Sei Mangkei juga sudah siap, termasuk investasi dari PT Unilever yang mencapai hampir Rp 2 triliun. Bahkan, PT Unilever juga akan melakukan commissioning.

“Intinya, operasional KEK Sei Mangkei kita majukan 1 bulan lebih cepat dari rencana yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah, yaitu 26 Februari 2015. Intinya, KEK Sei Mangkei sudah siap untuk beroperasi pada 27 Januari 2015 mendatang,” tandas Arsyad.

Sementara itu, Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan PT Perkebunan Nasional (PTPN)-III Rinaldi mengatakan, pihaknya mengundang berbagai investor untuk masuk dan berinvestasi di kawasan KEK Sei Mangkei. Sebab, KEK Sei Mangkei sudah siap beroperasi pada 27 Januari 2015, dengan berbagai fasilitas yang ada didalam kawasan tersebut berdasarkan PP 29 Tahun 2012.

“Kami sesungguhnya siap beroperasi, karena instansi-instansi lain juga sangat supporting terhadap pelaksanaan dan operasional KEK Sei Mangkei ini,” jelas dia.

Rinaldi menambahkan, hingga saat ini PTPN-III telah memiliki beberapa pabrik yang sudah dibangun di dalam kawasan. Seperti, pabrik kelapa sawit, lalu ada pabrik Kernel Oil yang berkapasitas 450 ton/hari. Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS), yang merupakan renewable energy dan berasal dari limbah padat sawit, seperti cangkang dan tandan kosong sawit.

“Ini kita manfaatkan menjadi pembangkit tenaga listrik. Saat ini energi PLTBS kita gunakan sendiri,” katanya.

Selanjutnya, ujar dia, tahun 2013 lalu PT Unilever berinvestasi ke dalam kawasan KEK Sei Mangkei, yang berorientasi pada industri agro, dengan nilai investasi Rp 1,5 triliun. Dan pada akhir Januari 2015 akan dilaksanakan commissioning PT Unilever.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×