kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Semakin Canggih dan Dibutuhkan, Kenali Tren AI 2024 untuk Perkembangan Bisnis


Selasa, 12 Maret 2024 / 15:21 WIB
Semakin Canggih dan Dibutuhkan, Kenali Tren AI 2024 untuk Perkembangan Bisnis
ILUSTRASI. Ilustrasi artificial intelligence. KONTAN/Muradi/2019/06/27


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap tahunnya, perkembangan teknologi terus mengalami percepatan, dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terus menjadi inovasi yang hangat diperbincangkan. Dengan ramainya AI saat ini, para peneliti, publik, dan penggemar teknologi tentu ingin tahu lebih jauh tentang lanskap evolusi AI pada tahun 2024 ini dan implikasi potensialnya bagi masyarakat.

Generative AI (Gen AI) yang hadir di tahun 2024 adalah cerminan hasil dari penelitian, pengembangan, dan eksperimen selama bertahun-tahun lamanya. Ini mencakup berbagai teknologi, aplikasi, dan tren yang sedang membentuk arah perkembangan AI di masa-masa mendatang. 

Mulai dari terobosan baru dalam machine learning hingga natural language processing yang lebih advance, beberapa tren Gen AI yang berpotensi besar di tahun 2024 ini wajib untuk disimak, karena mampu mengakselerasi bisnis di berbagai bidang.

Tahun 2023 lalu adalah tahunnya Large Language Model (LLM), sementara di tahun 2024 ini, Small Language Model (SLM) diperkirakan akan semakin bersinar. LLM punya parameter yang lebih besar dan bisa menangani tugas bahasa yang lebih kompleks, sementara SLM lebih simpel dan compact

Baca Juga: SRC dan BRI Dukung UMKM Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

SLM adalah sistem Gen AI canggih yang terlatih untuk memahami bahasa selayaknya bahasa manusia yang dipergunakan sehari-hari, mulai dari memahami kalimat, mencerna konteks, hingga merespons dengan gaya bahasa manusia yang lebih natural. Dibandingkan LLM, SLM lebih efisien dan mudah dibangun.

Kebutuhan tiap perusahaan atau organisasi tentu berbeda-beda. Tahun ini, banyak perusahaan akan menginginkan aplikasi Gen AI yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka. Aplikasi-aplikasi ini mengintegrasikan data milik perusahaan dan menghasilkan respons yang akurat dan relevan. 

Tren ini menandakan pergeseran menuju efisiensi dan personalisasi dalam solusi bisnis, sehingga Gen AI bukan lagi menjadi alat generik, namun menjadi strategi yang sangat spesialis. Gen AI akan memainkan peran yang signifikan dalam layanan pelanggan, meningkatkan engagement, dan menyederhanakan operasi. 

Gen AI yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan memberikan keunggulan kompetitif dalam dunia bisnis yang dinamis.

Autonomous agents 
Autonomous agents adalah program AI yang mampu berinteraksi cerdas dan responsif, bisa mengambil keputusan, merespon, atau beraksi secara mandiri, tanpa harus ada intervensi manusia. Autonomous agents dapat menyederhanakan alur kerja dan mempermudah otomatisasi tugas-tugas yang repetitif, sehingga memungkinkan karyawan untuk fokus pada aspek-aspek lebih strategis dan kreatif dari pekerjaan mereka. 

Dengan memangkas waktu yang dihabiskan untuk proses manual, agen-agen ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensinya secara keseluruhan. Dengan pengetahuan kontekstual yang tinggi dan sederet keunggulan lainnya, autonomous agents akan semakin diminati tahun 2024 ini, karena bisa memberi dampak besar bagi beragam bisnis di beragam sektor industri, contohnya pariwisata, ritel, pendidikan, dan sebagainya.

Komang Tryana, Machine Learning Engineer dari Devoteam G Cloud Indonesia, mengungkapkan bahwa tahun 2024 ini sektor bisnis di Indonesia akan kian ramai dengan adopsi Gen AI. 

Baca Juga: PLN Indonesia Power Bakal Tambah Dua Pembangkit EBT di Nusa Penida

“AI akan mampu membuat konten marketing, mendesain produk, bahkan membantu management level dalam mengambil keputusan. Nantinya, AI bukan hanya membantu individu dalam mengotomatisasi suatu pekerjaan, melainkan menjadi partner untuk kolaborasi, jadi seperti punya asisten AI,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (12/3).

Devoteam G Cloud Indonesia adalah konsultan IT ternama yang memiliki sederet ahli di bidang optimalisasi teknologi Google, contohnya Machine Learning/Artificial Intelligence (ML/AI), sehingga bisa menjadi partner andalan bagi para perusahaan untuk melakukan digitalisasi untuk mengembangkan bisnisnya.

Devoteam G Cloud Indonesia telah merampungkan berbagai proyek AI, mulai dari Machine Learning Platform Implementation, NLP, Demand Forecasting, Recommendation System, Chatbot System, Ranking and Search Engine, Vision AI (Image and Video Analytic), hingga Gen AI yang sedang booming.

Komang menjelaskan bahwa sekarang ini semua industri baik digital native, ritel, finance, hingga kesehatan, sudah mengadopsi Generative AI. Kabar baiknya, industri kecil atau UMKM pun dapat dengan mudah mengadopsi teknologi ini, karena di Google Cloud Platform (GCP) sudah disediakan tools pemakaiannya agar menjadi lebih seamless.

“Bahkan, untuk bidang lifestyle, adopsi AI memiliki use case yang sangat beragam. Di dunia fashion, AI bisa memudahkan padu-padan outfit of the day (OOTD) berdasarkan koleksi pakaian yang Anda punya. Di industri beauty, AI bisa menjadi skintelligence yang bisa menyarankan perawatan personal, memberi ide gaya makeup makeup sesuai bentuk wajah, atau kasih rekomendasi produk. Di bidang travel, AI bisa membantu menyiapkan itinerary wisata secara otomatis berdasarkan persona dan budget setiap orang. Jadi, ruang lingkup industrinya sangat luas, sehingga AI bisa sangat personal dan relatable bagi khalayak banyak,” imbuhnya.

Bagi business owner yang ingin beradaptasi dengan AI, Komang berbagi beberapa tips di bawah ini:

  • Kenali lebih dalam potensi dari AI itu sendiri. AI tentunya dapat mengefisiensi pekerjaan dan meningkatkan profit perusahaan.
  • AI bukan pengganti karyawan, tapi partner mereka. AI dapat meningkatkan kemampuan karyawan, sehingga pekerjaan mereka menjadi lebih efisien dan bagus.
  • Start small, dream big. Jika ingin mengadopsi AI, mulailah dari hal kecil yang pain point-nya besar. Fungsinya untuk mendapatkan quick win dari adopsi ini.
  • Berkolaborasi dengan partner untuk adopsi AI. Jika business owner tidak memiliki tim data scientist atau machine learning engineer, mereka dapat berkolaborasi dengan partner yang sudah ahli di bidang ini.

Mengenai perkembangan AI yang dinilai begitu drastis sehingga bisa mengancam kehidupan manusia, Komang berpendapat bahwa untuk membuat AI menjadi beraksi optimal dan meminimalkan risiko, perusahaan-perusahaan perlu menerapkan ethical AI. Ethical AI adalah AI yang dibangun dengan panduan untuk menjaga nilai-nilai fundamental, mulai dari hak, privasi, non-diskriminasi, dan non-manipulasi.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa AI bisa mendisrupsi berbagai industri. Di satu sisi, AI dapat membantu menyelesaikan masalah, meningkatkan efisiensi, dan merevolusi dunia kerja. In the other hands, AI juga dapat menimbulkan konsekuensi negatif. Sehingga penting untuk menerapkan ethical AI. Kami di Google Cloud telah berkomitmen pada AI yang etis. Prinsipnya adalah Fairness, Transparency, Privacy, dan Benefits,” tutup Komang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×