kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semakin diminati, Indonesia Berkolaborasi dengan Kanada Tingkatkan Ekspor Kopi


Kamis, 21 Juli 2022 / 16:10 WIB
Semakin diminati, Indonesia Berkolaborasi dengan Kanada Tingkatkan Ekspor Kopi


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya konsumsi kopi di dalam negeri dan tingginya antusiasme yang memunculkan banyak pengusaha kopi baru merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Termasuk untuk meningkatkan produksi kopi dan efisiensi proses produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke seluruh dunia, termasuk ke Kanada.

“Kolaborasi Pemerintah Indonesia dan Kanada melalui National Support for Local Investment Climate/ National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) merupakan upaya sinkronisasi dalam menghubungkan para petani dan UKM kopi ke para pebisnis kopi besar di Indonesia. Dengan begitu, akan membuka peluang kerja sama dalam pemenuhan kebutuhan kopi,” terang Wakil Perdagangan, Jerry Sambuaga dalam keteranganya, Kamis (21/7).

Baca Juga: Meluwes Coffee, Kopi Luwak Asal Bangli yang Mendunia Lewat Digitalisasi

Wamendag menyampaikan apresiasinya kepada NSLIC/NSELRED sebagai proyek inti kemitraan berkelanjutan antara Pemerintah Indonesia dan Kanada yang telah terjalin sejak 2016. Program ini dinilai sangat baikkarena telah memberikan manfaat kepada lebih dari 5.000 UKM dan 71.000 pelaku usaha.

Di sisi lain, proyek ini juga turut mendukung ekonomi lokal di dalam Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dengan fokus pada peningkatan sumber daya manusia dan kelembagaan lokal, serta komoditas unggulan lokal dalam nilai rantai pasokan.

Menurut Wamendag, Kementerian Perdagangan secara aktif selalu mendukung peningkatan ekspor kopi Indonesia.

Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan kelompok produsen kopi untuk meningkatkan kapasitas ekspor melalui kombinasi lokakarya, pelatihan tatap muka dan daring, promosi eksportir UKM Indonesia dan produknya kepada pembeli potensial, pertemuan bisnis, serta berpartisipasi dalam pameran dagang internasional.

Lanjut Wamendag, Indonesia memiliki peluang besar memperluas kehadirannya di pasar kopi global jika tantangan unik yang menghambat ekspansi bisa diatasi.

Standardisasi praktik, persyaratan teknis, dan spesifikasi produk semakin penting dalam perdagangan global. Contohnya, biji kopi Indonesia mengalami hambatan masuk pasar Eropa karena tingkat residu yang melebihi batas maksimal sesuai regulasi Komisi Eropa.

“Kementerian Perdagangan siap membantu petani kopi Indonesia terkait masalah residu pestisida yang menyebabkan terhambatnya ekspor kopi Indonesia ke Eropa,” tegas Wamendag.

Di samping itu, Kementerian Perdagangan juga telah menjalin kerja sama dengan Arise Plus dan Uni Eropa untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran Indikasi Geografis (IG) sebagai komponen penting dalam meningkatkan ekspor kopi Indonesia melalui jenama (branding) dan produksi produk IG Indonesia.

Baca Juga: 6 Minuman Terbaik untuk Asam Lambung, Catat Daftarnya

Saat ini,tercatat sebanyak 111 produk IG Indonesia, antara lain Kopi Ijen-Raung, Kopi Kintamani, Kopi Wamena, Kopi Sindoro-Sumbing, Kopi Kalosi, Kopi Manggarai, Kopi Mandailing, Kopi Gayo, Kopi Preanger, Kopi Sipirok, Kopi Koerintji, Kopi Simalungun, Kopi Lintong, Kopi Toraja,dan lain sebagainya.

Wamendag mengaskan, nilai ekspor kopi Indonesia (HS 0901) ke dunia pada 2021 mencapai USD 851 juta dan Indonesia menempati posisi ke-13 sebagai negara eksportir kopi ke dunia.

“Dan nilai ekspor kopi periode Januari - Mei 2022 mencapai US$ 394 juta, meningkat 37 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya dengan tujuan ekspor kopi Indonesia antara lain Amerika Serikat (AS), Mesir, Jepang, Spanyol, dan Malaysia,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×