kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semen Bosowa memperbanyak semen cepat keras


Sabtu, 19 Agustus 2017 / 14:07 WIB
Semen Bosowa memperbanyak semen cepat keras


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PT Semen Bosowa Berau berencana menambah produksi semen jenis ordinary portland cement (OPC). Perusahaan milik Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mempertimbangkan, permintaan pasar ke depan.

Sebagai gambaran, Rachmat Kaimuddin, Managing Director PT Semen Bosowa Berau, menjelaskan semen OPC memiliki daya tekan hingga 400 newton per meter. Sementara daya tekan semen portland composite cement (PCC) hanya 280 newton-300 newton per meter.

Nah, jenis semen OPC dengan daya tekan tinggi tersebut cocok untuk keperluan bangunan yang keras dan kokoh. "Seiring kebutuhan proyek konstruksi khususnya infrastruktur, permintaan akan OPC semakin menguat," ujar Rachmat ditemui di kantornya, Jumat (18/8).

Meski berminat memperbanyak produksi semen OPC, Semen Bosowa tak bersedia membeberkan realisasi maupun target produksinya. Mereka cuma bilang, porsi produksi semen OPC yang semula di bawah 5%, kini sudah meningkat. Selebihnya adalah dominasi produksi semen jenis PCC.

Yang terang, fokus Semen Bosowa tak cuma jenis semen. Perusahaan tersebut juga memiliki segudang rencana untuk meningkatkan penjualan semen.

Sebut saja niat Semen Bosowa memacu produksi semen curah. Untuk pilihan bisnis ini, Semen Bosowa mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia (ASI). Penjualan semen curah dari Januari hingga Juli, tumbuh hampir 7% menjadi 8,13 juta ton. Adapun, pertumbuhan semen kantong hanya sekitar 3,89% menjadi 26,45 juta ton.

Meskipun memang, Semen Bosowa tak menutup mata bahwa penjualan semen kantong masih mengambil porsi 75% terhadap total penjualan semen. Sementara penjualan semen curah hanya mencuil bagian 25%.

Mengenai wilayah pemasaran, Semen Bosowa masih konsisten dengan fokus awalnya yakni menggarap pasar semen Indonesia bagian timur. Perusahaan tersebut mengklaim sebagai pemain nomor dua, setelah PT Semen Tonasa di pasar semen Indonesia bagian timur.

Pabrik clinker

Rencana Semen Bosowa yang lain adalah mengaktifkan kembali pabrik clinker di Maros, Sulawesi Selatan. Pabrik tersebut sempat berhenti produksi. "Pabrik lama di Maros sempat dinonaktifkan, semester II ini sudah berjalan kembali," beber Rachmat.

Semen Bosowa mengambil langkah tersebut dengan pertimbangan penjualan semen nasional hingga Juli 2017 meningkat 5% menjadi 34,63 juta ton. Pada periode yang sama tahun lalu, volume penjualan semen nasional tercatat 32,98 juta ton.

Namun target pasar clinker Semen Bosowa tak cuma di dalam negeri. Perusahaan tersebut juga mulai melirik peluang ekspor clinker. Manajemen perusahaan bercerita, belum lama ini ada calon pembeli potensial asal Jepang yang menunjukkan ketertarikan dengan produk clinker tersebut.

Sementara perlu diketahui, pabrik clinker di Maros merupakan satu dari dua pabrik Semen Bosowa di sana. Satu pabrik lain memproduksi semen.

Sejauh ini, Semen Bosowa memiliki total tiga pabrik semen. Total kapasitas produksi terpasang pabrik semennya 7,2 juta ton per tahun. Kalau total kapasitas produksi terpasang clinker 4 juta ton per tahun.

Tingkat keterpakaian atau utilitas produksi pabrik Semen Bosowa belum sampai 100%. Hanya saja, mereka juga tak membeberkan persentase utilitas persisnya. Alih-alih membeberkan utilitas, Semen Bosowa mengaku sudah menggelontorkan dana investasi sampai US$ 1 miliar untuk pengembangan pabrik semen.

Semen Bosowa memperkirakan, konsumsi semen Indonesia sampai akhir tahun nanti bakal tumbuh kurang lebih 5% dibandingkan tahun lalu. "Mungkin sekitar 65 juta ton, sementara kapasitas produksi nasional mencapai 106 juta ton," ungkap Rachmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×