Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SIG) semakin aktif dalam mengadopsi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di semua area operasinya sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Anak perusahaan SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), ikut mendukung upaya ini dengan menggunakan energi surya sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan di Pabrik Tuban, Jawa Timur.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi matahari karena letaknya yang berada di sepanjang garis khatulistiwa, dengan iradiasi energi matahari rata-rata sekitar 4,80 kWh/m2/hari. Pabrik Tuban sendiri memiliki iradiasi energi matahari di atas rata-rata nasional, sekitar 5,4 kWh/m2/hari.
Baca Juga: SIG Akselerasi Dekarbonisasi & Transisi Energi Hijau guna Operasional Pabrik di Tuban
Memanfaatkan peluang ini, SBI bermitra dengan PT Energi Mitra Indika Tenaga Surya untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang terhubung ke jaringan listrik yang ada, dengan kapasitas terpasang 6,39 MWp pada sepuluh atap bangunan.
PLTS Atap ini akan dioperasikan bersamaan dengan listrik dari PLN untuk mendukung sebagian kebutuhan operasional pabrik, kantor, dan fasilitas pendukung lainnya di SBI Pabrik Tuban.
Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo, menyatakan bahwa penggunaan energi surya adalah bagian dari komitmen mereka terhadap pembangunan berkelanjutan, selain juga meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik dan termal.
Baca Juga: Analis CGS: Spec Buy Saham PTPP, ADHI, SMGR, ADMR, MBMA, JPFA untuk Jumat (16/2)
"Selain itu, proyek ini juga berkontribusi pada dekarbonisasi yang telah ditetapkan oleh SIG untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global," ujarnya dalam siaran pers seperti dikutip Sabtu (17/2).
Vita Mahreyni, Sekretaris Perusahaan SIG, menambahkan bahwa pemasangan panel surya di Pabrik Tuban sudah selesai di beberapa bangunan dan diharapkan seluruhnya akan beroperasi pada kuartal III tahun 2024.
Hal ini akan membantu SIG mencapai target penurunan intensitas emisi GRK cakupan 2 sebesar 23,9% pada 2030, sebagaimana tertuang dalam Sustainability Road Map SIG.
SIG juga telah bermitra dengan PT PLN untuk pengembangan Pembangkit Energi Terbarukan pada September 2023 guna memenuhi kebutuhan listrik di area operasionalnya.
Baca Juga: Emiten Semen Berharap dari IKN
Perusahaan juga sedang menjajaki inisiatif untuk menurunkan intensitas emisi GRK cakupan 3, termasuk melalui penggunaan kendaraan listrik untuk transportasi karyawan dan aktivitas logistik.
Sejak awal Februari 2024, SIG telah melakukan uji coba pengoperasian bus listrik untuk karyawan di Pabrik Tuban dan uji coba armada kendaraan listrik untuk logistik di Pabrik Narogong.
Penggunaan kendaraan listrik ini merupakan langkah ekstra dari SIG dalam mengurangi emisi karbon dan penggunaan energi fosil untuk menjaga lingkungan tetap lestari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News