Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG berupaya menjalankan praktik bisnis berbasis keberlanjutan melalui berbagai inovasi dan program strategis yang mendukung efisiensi operasional, pelestarian lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat.
Direktur Operasi Semen Indonesia, Reni Wulandari, menekankan bahwa laporan keberlanjutan yang transparan dan akuntabel merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik.
Laporan ini menjadi panduan bagi pemangku kepentingan untuk memahami strategi perusahaan terkait target, inisiatif, dan pencapaian kinerja keberlanjutan.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Pasok 29.900 Ton Semen untuk Pembangunan Tol Bocimi
“Capaian ini membuktikan keseriusan SIG dalam menerapkan prinsip keberlanjutan, praktik tata kelola yang baik, serta komitmen keterbukaan informasi untuk memenuhi hak para pemangku kepentingan, khususnya dalam mendorong akselerasi transisi industri hijau menuju Net Zero Emission 2050,” ujar Reni dalam siaran pers, Kamis (4/12/2025).
SIG mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam seluruh operasional bisnis, berfokus pada tiga pilar utama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: prosperity, people, dan planet.
Di Pabrik Tuban, Jawa Timur, perusahaan menerapkan metode zero run off untuk menjaga keseimbangan air bawah tanah di area tambang. Untuk reklamasi lahan, SIG mengadopsi teknik inovatif berupa penanaman pohon menggunakan sistem alur, yang membuat proses lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
Selain itu, SIG mengembangkan Ecopark Kambang Semi sebagai kawasan pascatambang yang mendukung pemberdayaan masyarakat. Program ini mencakup perkebunan pisang cavendish, penyulingan kayu putih, area green house, peternakan, keramba apung ikan nila, hingga pelatihan kerajinan lokal.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Hadirkan Solusi Teknologi Beton Berpori, Ini Fungsinya
Sejak 2022, SIG juga memanfaatkan tanaman jagung dan limbah tongkol jagung untuk kegiatan ekonomi lokal serta sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen, mendukung pengurangan emisi CO₂.
Upaya dekarbonisasi menjadi fokus dalam Peta Jalan Keberlanjutan SIG 2030. Perusahaan menerapkan sumber energi terbarukan dari biomassa, limbah industri, RDF, dan listrik tenaga surya untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam serta menghasilkan produk semen rendah karbon.
“Di tengah perubahan iklim dan dinamika ekonomi, praktik bisnis berkelanjutan menjadi kekuatan bagi SIG untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga meningkatkan kapasitas menghadapi tantangan dan menciptakan peluang pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” tambah Reni.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Optimalkan Digitalisasi untuk Pengelolaan Rantai Pasok
Sebagai pengakuan atas praktik keberlanjutan ini, SIG Group meraih beberapa penghargaan di Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025. SIG dan anak usahanya, PT Semen Baturaja Tbk, memperoleh peringkat Gold, sedangkan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk meraih Silver dan Commendation Award atas partisipasi perdananya di ajang tersebut.
Selanjutnya: Daya Beli Menurun, Masyarakat Makin Selektif Belanja dan Mengincar Barang Diskon
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













