kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   6.000   0,40%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

Semester I-2019, Siam Cement Group Indonesia bukukan pendapatan Rp 5,8 miliar


Senin, 29 Juli 2019 / 10:44 WIB
Semester I-2019, Siam Cement Group Indonesia bukukan pendapatan Rp 5,8 miliar


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Siam Cement Group Limited, salah satu perusahaan konglomerasi terkemuka di ASEAN telah mengumumkan hasil operasi (Operating Result) pada paruh pertama dengan pendapatan Rp 8,8 miliar untuk unit di Indonesia.

Saat ini SCG di Indonesia memiliki nilai total asset Rp 40,258 miliar. Asal tahu saja, SCG Indonesia juga sudah mengakuisisi 55% saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (Fajar) dengan nilai investasi sebesar Rp 9,6 triliun.

Baca Juga: SCG resmi menjadi pemegang saham pengendali Fajar Surya Wisesa (FASW)

PT Fajar Surya Wisesa Tbk adalah salah satu penyedia kertas kemasan terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi signifikan untuk melayani pasar di seluruh tanah air.

Hingga akhir tahun 2018, Fajar memiliki total jumlah penjualan 1,38 juta ton kertas kemasan. Fajar mencatat penjualan sebesar Rp 9,94 triliun dan membukukan laba sebesar Rp 1,41 triliun.

PT Fajar Surya Wisesa Tbk memiliki sekitar 2.900 karyawan, serta memiliki total aset Rp 10,97 triliun. Investasi vital ini diharapkan membantu mendorong pertumbuhan unit bisnis packaging dalam jangka panjang.

“Selama bertahun-tahun, unit bisnis packaging SCG telah menunjukkan kemampuannya untuk secara progresif mengembangkan bisnis di ASEAN, termasuk melalui akuisisi. SCG senantiasa memperkuat ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi global dengan pendekatan manajemen yang berfokus pada pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang,” ujar Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG dalam siaran pers, Senin (29/7).

Kata dia, di Indonesia, akuisisi saham Fajar diharapkan bisa mendukung pertumbuhan perusahaan, di mana kinerja operasinya akan digabungkan pada kuartal ketiga 2019 nanti. Untuk mengejar strategi manajemen pertumbuhan jangka panjang, SCG terus memperluas jangkauan produk dan layanan yang inovatif serta mendukung High Value Added Products & Services (HVA).

Baca Juga: Siam Cement Group Limited (SCG) tuntaskan akuisisi FASW di harga Rp 7.054

Hal ini sejalan dengan dua strategi utama SCG yakni upaya untuk mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular; serta memberikan solusi holistik untuk pelanggan, di semua unit bisnisnya.

Chemical Bussiness SCG fokus pada pengembangan zat aditif khusus untuk kemasan yang dapat didaur ulang sepenuhnya. Selain itu, SCG baru-baru ini meluncurkan SCG Advanced Materials Laboratory, pusat R&D di Oxford, Inggris dengan misi untuk mengembangkan prototipe bahan fungsional.

Sedangkan untuk unit bisnis Cement-Building Materials, SCG menunjukkan pertumbuhan yang kuat, terutama dalam investasi berkelanjutan dalam proyek konstruksi pemerintah Thailand bersama dengan output ekonomi positif.

Di Indonesia, SCG memanfaatkan potensi pasar yang tumbuh cepat seperti bisnis ritel serta bisnis logistik.  SCG juga telah memberikan solusi total bagi pelanggan seperti solusi atap hemat energi, solusi untuk mencegah kebocoran.

Untuk unit bisnis Packaging, SCG menunjukkan pertumbuhan luar biasa dengan potensi skalabilitas yang baik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di ASEAN.

Faktor-faktor lain yang mendukung, berasal dari boomingnya bisnis e-commerce dan industri makanan cepat saji. SCG berfokus pada percepatan pertumbuhan bisnis dengan memperluas kapasitas produksi di pabrik UPPC Filipina dan pabrik BATICO Vietnam di atas perolehan saham Fajar, produsen kertas kemasan utama Indonesia.

Roongrote bilang, meskipun ada serangkaian rintangan mulai dari perang dagang, perlambatan ekonomi global, penyesuaian pesangon, serta kerugian inventaris yang mempengaruhi kinerja operasi SCG untuk kuartal kedua dan paruh pertama 2019.

"Dengan menerapkan dua strategi utama, SCG yakin bisa memperkuat ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi global dengan pendekatan manajemen yang berfokus pada pertumbuhan dan stabilitas jangka Panjang," imbuh dia.

SCG di Indonesia memiliki nilai total asset Rp 40,258 miliar, dengan jumlah penghasilan dari penjualan (Revenue from Sales) sebesar Rp 2,7 miliar, atau total

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×