Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
Dia menilai, penurunan produksi ini lebih disebabkan rentetan anjloknya harga sawit di 2018 yang menyebabkan perawatan tanaman tak optimal dan cuaca kering berkepanjangan di 2019.
Joko pun meyakini produksi minyak sawit di kuartal II akan mengalami kenaikan, tetapi dia tidak mau mengira-ngira berapa besar produksi yang dihasilkan pada periode tersebut.
Baca Juga: Gapki sebut kinerja ekspor sawit tergantung pemulihan ekonomi negara tujuan ekspor
Di tengah pandemi Covid-19 dan perekonomian yang mengalami kontraksi, Joko pun berpendapat kinerja industri sawit masih cukup positif.
Sepanjang semester I 2020 ini, ekspor sawit tercatat sebesar 15,50 juta ton sementara konsumsi dalam negeri tercatat sebesar 8,66 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News