Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat sepanjang semester I 2020, produksi minyak sawit Indonesia dan turunannya tercatat sebesar 23,47 juta ton. Angka ini lebih rendah dari produksi semester I 2019 yang tercatat sebesar 25,88 juta ton.
"Produksi kita lihat memang sampai Juni itu mengalami kontraksi. Kalau kita lihat trennya, kumulatif Juni itu turun sekitar 9%," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono, Rabu (12/8).
Baca Juga: Butuh dukungan pemerintah agar petani sawit dapat memiliki sertifikat ISPO
Menurut Joko, bila melihat produksi sejak Januari, umumnya produksi secara bulanan mengalami peningkatan. Dalam enam bulan pertama 2020, produksi minyak sawit di Juni merupakan produksi tertinggi yakni sebesar 4,5 juta ton.
Angka ini tumbuh sekitar 13,6% dibandingkan Mei 2020 yang sebesar 3,96 juta ton.
"Kalau kita lihat [produksi] dari Januari trennya naik terus, tetapi kita tidak tahu sampai akhir tahun seperti apa, yang jelas year to date-nya kita masih minus dibandingkan tahun lalu," terang Joko.
Baca Juga: Wamendag bertekad intensifkan diplomasi dan kampanye untuk tingkatkan ekspor CPO
Adapun, Joko berpendapat faktor utama penurunan produksi ini bukan disebabkan pandemi Covid-19.
Dia menilai, penurunan produksi ini lebih disebabkan rentetan anjloknya harga sawit di 2018 yang menyebabkan perawatan tanaman tak optimal dan cuaca kering berkepanjangan di 2019.
Joko pun meyakini produksi minyak sawit di kuartal II akan mengalami kenaikan, tetapi dia tidak mau mengira-ngira berapa besar produksi yang dihasilkan pada periode tersebut.
Baca Juga: Gapki sebut kinerja ekspor sawit tergantung pemulihan ekonomi negara tujuan ekspor
Di tengah pandemi Covid-19 dan perekonomian yang mengalami kontraksi, Joko pun berpendapat kinerja industri sawit masih cukup positif.
Sepanjang semester I 2020 ini, ekspor sawit tercatat sebesar 15,50 juta ton sementara konsumsi dalam negeri tercatat sebesar 8,66 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News