kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semester I, Indo Tambangraya Megah (ITMG) serap belanja modal US$ 16 juta


Rabu, 29 Agustus 2018 / 22:18 WIB
Semester I, Indo Tambangraya Megah (ITMG) serap belanja modal US$ 16 juta
ILUSTRASI. PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 107,1 juta selama 2018.

Direktur Keuangan dan Investor Relation ITMG, Yulius Gozali mengatakan sampai semester I-2018 ITMG sudah menyerap US$ 16 juta. “Memang baru sedikit yang terserap, tapi nanti di kuartal ketiga bakal meningkat signifikan karena kita gunakan untuk membayar alat berat,” ujarnya, Rabu (29/8).

Ia menambahkan alat berat itu sendiri baru bisa diterima setahun kemudian. Hal ini juga menjadi kendala perusahaan dalam mewujudkan keinginan guna meningkatkan produksi.

Sementara, Direktur ITMG, A.H. Bramantya Putra menyampaikan ada rencana perusahaan untuk meningkatkan produksi. Akan tetapi ia bilang, peningkatan produksi ini juga diimbangi dengan ketersediaan alat berat.

“Sebetulnya kalau kita melihat peluang penambahan produksi, ITMG tentunya ingin meningkatkan prosuksi, akan tetapi pada dasarnya kondisi saat ini belum semuanya mendukung untuk meningkatkan produksi, salah satunya yang paling terasa sekali dari segi alat berat,” paparnya.

Bramantya menjelaskan, untuk memproduksi batubara di tahun 2018, kontraktor perlu membeli dan mempersiapkan alat berat setahun sebelumnya. “Kalau dulu mungkin membeli alat berat dua sampai tiga bulan bisa datang, kalau sekarang paling cepat satu setengah tahun, sehingga itu menjadi kendala bagi perusahan,” ungkapnya.

Menurut Bramantya dalam rencana meningkatkan produksi perusahan juga harus melihat kondisi pasar. “Kalau misalnya jumlah produksi ditambah sampai 100 juta ton (seperti keputusan ESDM) yang kita khawatirkan akan berpengaruh pada harga. Sehingga saat ini kita maintain target produksi batubara perusahaan,” kata Bramantya.

Sepanjang 2018, ITMG menargetkan mampu memproduksi sebanyak 22,5 juta ton batubara. Asal tahu saja, pada kuartal 2 2018 kemarin, ITMG menambah cadangan batubara sebesar 77 juta ton dengan mengakuisisi 100% saham PT Nusa Persada Resources (NPR).

“Kami mengharapkan dengan akuisisi ini dapat memperpanjang cadangan produksi batubara sampai 15 tahun ke depan,” tutur Bramantya.

Bramantya menambahkan dengan terus menambah cadangan produksi batubara, ITMG secara bertahap dapat meningkatkan produksi sekitar 30 juta sampai 40 juta ton per tahun. Sayangnya ia belum bisa mengatakan mulai kapan perusahaan dapat memproduksi 30 juta ton sampai 40 juta ton batubara per tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×