kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I, Pelindo II gelontorkan Rp 2,37 triliun untuk pembangunan Terminal Kijing


Minggu, 05 Juli 2020 / 17:54 WIB
Semester I, Pelindo II gelontorkan Rp 2,37 triliun untuk pembangunan Terminal Kijing
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaiakn pembangunan jalan penghubung dermaga di Terminal Kijing. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga semester I-2020, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah menyerap investasi sebesar Rp 2,37 triliun untuk pembangunan Terminal Kijing Tahap Inisial.

Sekretaris Perusahaan Pelindo II Shanti Puruhita menyebutkan di tengah pandemi Covid-19 pekerjaan di lapangan tetap berjalan dengan menerapkan protokol pelaksanaan proyek khusus untuk kondisi tersebut, meliputi pekerjaan fisik dermaga, trestle, perkerasan area darat, gedung kantor, dan bangunan pendukung lainnya. Karenanya, manajemen yakin target penyelesaian dapat tercapai.

Baca Juga: Pelindo II: TSS berpotensi perkuat jalur pelayaran internasional Pelabuhan Priok

"Progres pembangunan fisik di lapangan sudah mencapai 55,288% ditargetkan selesai pada November 2020," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (3/7).

Dengan progres tersebut, Shanti memaparkan investasi pembangunan Terminal Kijing Tahap Inisial sampai dengan semester I-2020 telah terserap kurang lebih Rp 2,37 triliun. Adapun dana tersebut digunakan untuk pengadaan tanah, pembangunan fisik terminal, dan biaya kegiatan pembangunan fasilitas pendukung lainnya.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, rencana pembangunan Kijing ini meliputi pembangunan sisi laut (offshore) dan pembangunan sisi darat (Onshore) yang berada di dalam lahan seluas 200 Ha tersambung oleh trastle sepanjang 3,5 Km

Beberapa fasilitas yang akan dibangun di Terminal Kijing ini meliputi empat Zona yaitu Zona Petikemas dengan total kapasitas 1.950.000 Teus per tahun. Pembangunannya dibagi berbagai tahap, yang mana tahap I ada 950.000 Teus per tahun dan Tahap II 1.000.000 Teus per tahun.

Baca Juga: Bentuk holding RS BUMN, Pertamina Bina Medika tandatangani pengambilalihan saham ini

Zona Curah Cair dengan total kapasitas sebesar 12.180.000 ton per tahun dimana tahap I sebesar 8.340.000 ton per tahun, Tahap II sebesar 3.840.000 ton per tahun. Selanjutnya  Zona Kering dengan total kapasitas sebesar 15.000.000 ton per tahun, dan Zona Multipupose dengan total kapasitas sebesar 1.000.000 ton per tahun yang mana tahap I ada 500.000 ton per tahun, tahap II 500.000 ton per Tahun.

Pada tahap pertama, beberapa fasilitas yang dibangun antara meliputi lapangan Terminal Petikemas ukuran 1.000 m x 100 m, lapangan sisi darat seluar 13,8 Ha, Trestle ukuran 3.450 x 19,8 m, dengan estimasi kapasitas pada terminal petikemas sebanyak 500.000 Teus dan estimasi kapasitas Terminal Multipurpose sebanyak 500.000 ton.

Selain proyek tersebut, Shanti bilang fokus perusahaan pada pembangunan New Priok Terminal. Oleh sebab itu, anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) mayoritas untuk kedua proyek tersebut.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir bakal terus pangkas jumlah BUMN, disisakan 70 BUMN saja!

Untuk realisasi penggunaan capex, manajemen belum bisa memaparkan lantaran ada penyesuaian. "Dengan adanya pandemi Covid-19, anggaran capex 2020 saat ini dalam proses penyesuaian di Kementerian BUMN," tutupnya.

Asal tahu saja, sebelumnya Pelindo II menganggarkan capex sebesar Rp 6,5 triliun di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×