Reporter: Merlinda Riska | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Belanja iklan kotor pertelevisian sepanjang semester pertama 2015 ini tercatat mencapai Rp 32,919 triliun. Grup MNC tercatat menguasai 35% pangsa pasar, grup Emtek 25%, sementara Trans Corp hanya 8%.
Nilai tersebut setelah Adstensity -sebuah modul platform riset yang dikembangkan oleh PT Sigi Kaca Pariwara- melakukan pembukaan data sampai dengan pukul 23.59 dan 59 second, semalam di penghujung 30 Juni 2015.
Sapto Anggoro, Direktur PT Sigi Kaca Pariwara, menyatakan, belanja iklan ini tersebar di 13 stasiun televisi nasional atau mencapai 80% dari pangsa pasar televisi nasional. Nilai sekitar Rp 33 triliun tersebut, tentu saja menjadi tanda tanya besar. Sebab, menurut data PPPI pendapatan di tahun 2014 saja dari televisi sebesar Rp 150 triliun.
Dari 13 Stasiun TV nasional yang di data Adstensity, RCTI tercatat sebagai stasiun TV dengan pendapatan kotor tertinggi hingga mencapai Rp 4,765 triliun. Berikutnya adalah SCTV dengan pendapatan mencapai Rp 4,731 triliun. Nomor tiga adalah MNC TV dengan pendapatan mencapai Rp 3,843 triliun. Sedangkan pendapatan terendah diperoleh TVRI dengan raihan angka Rp 12,005 miliar.
Dari sisi sebaran pendapatan, tidak ada salah satu stasiun TV yang dominan. RCTI meskipun memperoleh pendapatan kotor tertinggi, penguasaan pendapatannya hanya mencapai 15%. Sementara SCTV dan MNC TV masing-masing menguasai 14% dan 12%. Namun secara kelompok, konglomerasi bisnis televisi grup MNC (RCTI, Global, MNCtv) menguasai pangsa pasar sampai 35%, Grup Emtek (SCTV, Indosiar) menguasai 25%. Sementara Trans Corp yang tahun-tahun sebelumnya berjaya, semester I-2015 ini terpuruk hanya mendapatkan 8% pangsa pasar.
"Persaingan antar kelompok TV masih seru meski ekonomi melambat, tapi turunnya Trans grup dari sisi pendapatan mengejutkan. Di sini perlunya talent-talent dalam mengendalikan industri kreatif," katanya dalam keterangan resminya, Rabu (2/6).
Sementara, dari sisi program acara yang diselenggarakan oleh stasiun TV, data Adstensity menunjukkan bahwa sepanjang semester I-2015 program acara yang mendulang iklan terbanyak cenderung monoton. Program acara TV yang menjadi "mesin" uang tersebut, antara lain sinetron, audisi dangdut, film animasi dan film-film lama bioskop yang kembali diputar di layar kaca. Data Adstensity menunjukkan, program-program acara itu diselenggarakan oleh RCTI, SCTV, MNC TV, Indosiar, dan Global TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













