Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penjualan industri alat berat nasional mengalami penurunan pada semester I-2014. Penurunannya pun cukup besar, yakni 19,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lesunya sektor tambang, dituding jadi faktor utamanya.
Berdasarkan data dari Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi), penjualan alat berat nasional pada semester I-2014 sebanyak 2.550 unit, turun dari tahun lalu yang sebanyak 3.175 unit.
Alat berat yang dimaksud seperti buldoser, excavator, mini dump truck dan lain-lain.
"Tambang lebih lesu dibandingkan tahun lalu, permintaan alat berat jadi berkurang," ujar Pratojo Dewo, Penasihat Hinabi kepada KONTAN, belum lama ini.
Untungnya, sektor konstruksi tahun ini cukup menggeliat, sehingga bisa menopang penjualan alat berat. Pada semester I, penjualan alat berat di sektor konstruksi berkontribusi 30% dari total penjualan alat berat.
Sedangkan sektor perkebunan dan kehutanan menyumbang 25% dan 20% dari total penjualan. Dan sisanya sebesar 25% dari sektor pertambangan.
Tak kondusifnya industri tambang tersebut, membuat Hinabi memperkirakan penjualan alat berat di tahun ini bakal hanya akan sekitar 5.000 unit, turun dari tahun lalu yang sebanyak 6.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News