Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Menurunnya daya beli masyarakat mengerem penjualan motor di Indonesia. Tak terkecuali penjualan sepeda motor TVS di Indonesia yang terpuruk 61% di semester I 2015 dibandingkan semester I 2014. Penurunan ini merupakan yang terbesar kedua di Indonesia setelah Suzuki yang anjlok 64,2% di semester I 2015.
Rio Aditya Putra, Deputy Manager Corporate Comunication TVS Motor Company bilang, penurunan yang cukup drastis ini merupakan imbas dari merosotnya daya beli masyarakat. Walaupun sejumlah program promo seperti beli motor dapat genset telah dilakukan, namun dampaknya tidak terlalu signifikan.
"Karena penurunan ini memang menjadi tren di semua pabrikan sepeda motor, tak terkecuali 2 merek terbesar yang menguasai pangsa pasar," kata Rio pada KONTAN, Kamis (30/7).
Menurut Rio, anjloknya penjualan motor TVS ini membuat pihaknya berencana untuk mengurangi kapasitas produksi. Semula kapasitas produksi sepeda motor TVS sebanyak 300.000 unit per tahun.
Namun menurutnya, belum diputuskan berapa kapasitas produksi yang akan dipangkas. " Yang pasti kami tetap mempertahankan satu pabrik kami di Karawang Timur dan karyawan kami yang berjumlah lebih dari 500 orang. Kami belum ada pikiran melakukan rasionalisasi karyawan," ujar Rio.
Saat ini, TVS berupaya menjaga kualitas penjualan ekspor yang memang menjadi andalan utama selama ini. Hingga semester I 2015, penjualan ekspor mencapai 62% dari total penjualan sepeda motor TVS yang diproduksi di Indonesia.
Dengan mempertahakan ekspor, diharapkan tidak terjadi penumpukan stok di pabrik maupun dealer. Berdasarkan data Asosiasi Industri Motor Indonesia (AISI), pangsa pasar motor TVS di semester I 2015 hanya 0,1% dari total penjualan sepeda motor di Indonesia yang mencapai 3.171.221 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News