Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Menurunnya daya beli masyarakat mulai dirasakan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Hal itu terlihat dari anjloknya penjualan motor Kawasaki sepanjang semester I 2015. Kawasaki mencatat penjualan pada periode itu menyusut 20,1%.
Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales Promotion Departement KMI mengatakan, tahun ini ekonomi Indonesia sedang tidak bagus. Akibat ekonomi yang lesu, aktivitas bisnis juga melambat dan ini mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Inilah yang menjadi sebab utama mengapa penjualan kami di semester I 2015 turun. Toh penjualan produk industri motor secara keseluruhan juga turun 24,4% dibanding semester I 2014," kata Michael saat dihubungi KONTAN, Rabu (29/7).
Michael mengakui, penurunan penjualan motor Kawasaki di semester I juga diikuti penurunan jumlah produksi sekitar 20% dibanding semester I 2014. Namun ia membantah hal ini akan mengakibatnya penutupan sebagian pabrik ataupun pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. "Yang kami lakukan hanya meniadakan aktivitas produksi di luar jam kerja reguler atau lembur," ujar Michael.
Ia juga enggan membeberkan target penjualan motor Kawasaki sampai akhir 2015. Menurutnya, KMI sejak awal tidak ngotot menggenjot jumlah produksi maupun penjualan. "Sebab sejak awal, motor Kawasaki memang menyasar segmen premium," pungkas Michael.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) per Juni 2015, penjualan sepeda motor nasional turun 24,4% dari 4.196.782 unit di semester I 2014 menjadi 3.171.221 unit di semester I 2015. Pangsa pasar motor Kawasaki sepanjang semester I 2015 hanya 2% dari penjualan motor secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News